Provinsi Kalimantan Timur berhasil mencatat angka penurunan tingkat kemiskinan ekstrem yang signifikan, yaitu menurut data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) setempat tingkat kemiskinan turun dari 6,31 persen menjadi 6,11 persen tahun 2023.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak di Samarinda Sabtu mengatakan, pencapaian tersebut tidak hanya didukung oleh data statistik, tetapi juga melibatkan data riil yang dikembangkan dan diverifikasi hingga tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan.

Menurut Andi, secara umum berdasarkan data BPS tingkat kemiskinan ekstrem terbesar di daerah perdesaan.

Ada beberapa wilayah di Kaltim yang memiliki tingkat prosentase kemiskinan di atas rata-rata, yakni Mahakam Ulu, Kutai Barat, Paser, Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara.

“Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Berau mencatat tingkat kemiskinan terendah,” katanya. 

Andi mengungkapkan, ada tiga kebijakan utama yang dikembangkan untuk penanganan kemiskinan ekstrem di Kaltim.

Pertama yakni dengan mengelola beban pengeluaran, kedua dengan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, dan ketiga mengentaskan kantong-kantong kemiskinan.

Dia pun optimistis bahwa dengan pendekatan holistik, pemerintah dapat meredakan dampak kemiskinan itu.

Pada tahun 2024-2026, pemerintah Provinsi Kaltim memprioritaskan program pengentasan kemiskinan ekstrem.

Langkah-langkah konkret akan diambil untuk memastikan kelangsungan dan keberhasilan upaya tersebut.

“Terpenting bagaimana menurunkan angka kemiskinan ini tidak sekadar menurunkan tapi memastikan masyarakat yang keluar dari kemiskinan secara permanen, jangan sampai sudah diberikan bantuan setelah itu kondisinya miskin kembali ini yang dijaga,”kata Andi.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024