Berau (ANTARA Kaltim) - Dalam Workshop Kawasan Strategis Nasional (KSN) Badan Pengelola (BP) Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) se-Indonesia di Pulau Derawan Kabupaten  Berau, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menegaskan agar pemerintah pusat wajib memberikan dukungan anggaran untuk kegiatan Kapet di masing-masing provinsi.

“Pusat juga harus bantu anggaran. Jadi ingat pak Dirjen (Dirjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum  Basoeki Hadimoeljono)  duitnya juga. Jangan kami disuruh mengembangkan tetapi tidak jelas dukungan pusat,” ujar Awang Faroek Ishak, Selasa (6/5).

Misalnya lanjut Awang, sudah seberapa besar dukungan pusat melalui kementerian baik Kementerian Pekerjaan Umum maupun Kementerian Perhubungan serta kementerian lainnya yang ada kaitannya dengan kegiatan pengembangan Kapet di Indonesia.

Bahkan Awang, meragukan sudah seberapa besar dukungan anggaran yang alokasikan pemerintah pusat. Padahal, program Kapet termasuk Kapet Sasamba (Samarinda/Sangat-Sanga Samboja Balikpapan) merupakan program pemerintah pusat.

Namun demikian, terpenting adalah perlu koreksi dan evalusasi pemerintah pusat terhadap program-program nasional yang dikembangkan di daerah, khususnya program pengembangan kasawan strategis nasional untuk pengembangan ekonomi negara.

 Kedepan, program dan kegaitan Kapet harus disinkronkan dengan program pembangunan ekonomi nasional melalui program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).

Kaltim berada dalam Koridor III Kalimantan yang semuanya sangat mendukung percepatan pembangunan perekonomian daerah dan nasional. Didalamnya, meliputi Kapet Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri (KIK).

“Kapet Sasamba merupakan salah satu yang sudah berkembang dan akan terus dikembangkan untuk menarik penanaman investasi. Saya  informasikan bahwa Kapet Sasamba yang mencakup luasan 389.930 hektar mempunyai berbagai kegiatan pembangunan dan pengembangan,” jelasnya.

Misalnya, pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau dan pembangunan Bandara Sepinggan (perluasan dan peningkatan) serta pembangunan powerplant dengan kekuatan 2 x 110 MW di Kariangau Balikpapan.

Pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, termasuk pengembangan kawasan Buluminung di Penajam Paser Utara.

Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Palaran dan  Bandara Samarinda Baru, Jembatan Mahakam II  serta Jembatan Kembar di Samarinda. Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang nantinya dituntaskan hingga ke KIPI Maloy Kutai Timur.

“Kaltim dalam konteks MP3EI berada dalam Koridor III Kalimantan yang mempunyai peran cukup besar dalam percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan kami terus bertekad untuk meningkatkan program Kapet Sasamba di daerah khususnya dalam upaya peningkatan konektifitas kawasan pertumbuhan ekonomi di daerah,” tegas Awang Faroek Ishak.

Workshop KSN BP Kapet se-Indonesia diikuti 13 BP Kapet dengan 160 peserta yang dilaksanakan selama  dua hari sejak 6-7 Mei. Workshop dihadiri Bupati Berau Makmur HAPK dan Wakil Bupati Berau H Ahmad Rivai.

Tampak hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim HM Aswin serta Kepala Dinas Pertanian Kaltim H Ibrahim dan Deputi Bidang Koordinasi Industri Inovasi Teknologi dan Kawasan Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi. (Humas Prov kaltim/yans)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014