Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Jaya Mualimin menyoroti pentingnya perbaikan gizi di kalangan remaja dan ibu hamil di provinsi tersebut, sebagai upaya penekanan angka stunting.
 
"Sarapan yang seimbang adalah kunci untuk memulai hari dengan energi dan konsentrasi penuh," ujar Jaya di Samarinda, Selasa.
 
Dikemukakannya, banyak remaja yang mengabaikan sarapan pagi, padahal kebiasaan ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan dan pembelajaran mereka.
 
Jaya menjelaskan bahwa sarapan ideal harus mencakup karbohidrat, protein, serta asupan sayuran atau buah-buahan, dan disertai dengan minuman yang menyehatkan.
 
Dalam konteks kehamilan, Jaya Mualimin menekankan bahwa gizi memegang peranan vital selama masa kehamilan, yang terbagi menjadi tiga trimester. 
 
"Pada trimester pertama, terjadi pembentukan organ vital janin, sehingga asupan nutrisi seperti protein, seng, kalsium, dan asam folat menjadi sangat penting. Kekurangan asam folat, misalnya, dapat menyebabkan cacat lahir," papar Jaya.
 
Memasuki trimester kedua, lanjut Jaya, fokusnya adalah pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
 
 "Asupan kalsium yang cukup esensial untuk mencegah pengambilan kalsium dari tulang ibu, yang bisa berujung pada osteoporosis," jelas Jaya.
 
Jaya menekankan pentingnya asupan mineral bagi ibu hamil, khususnya kalsium, untuk mendukung perkembangan janin yang sehat. 
 
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta telah terbentuk sempurna dan mulai menjalankan fungsinya, mendukung pertumbuhan janin yang kini telah memiliki jenis kelamin yang terbentuk sempurna.
 
"Perkembangan janin pada tahap ini sangat pesat, termasuk pembentukan pendengaran dan kemampuan merespons suara dari luar rahim yang akan mulai terasa pada usia kehamilan 27 minggu," ujar Jaya. 
 
Oleh karena itu, asupan kalsium yang cukup sangat krusial. Jika tidak, janin akan mengambil kalsium dari tulang ibu, yang dapat berisiko menyebabkan osteoporosis pada ibu di kemudian hari.
 
Pihaknya mengimbau para ibu hamil untuk memperhatikan nutrisi mereka dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan asupan mineral yang cukup untuk kesehatan mereka dan bayi mereka.
 
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi gizi di kalangan masyarakat, dengan harapan dapat mengurangi masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi buruk dan mendukung generasi yang lebih sehat di masa depan," tutur Jaya. (Adv/Dinkes Kaltim)

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023