Nunukan (ANTARA Kaltim) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Daerah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, segera memfungsikan gudang beras yang dibangun 2013.
Gudang yang berlokasi dekat Kantor Ketahanan Pangan setempat dengan kapasitas sekitar 150 ton itu akan digunakan menyimpan beras atau gabah yang dipersiapkan memenuhi kebutuhan beras masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia," kata Kepala BKP3D Kabupaten Nunukan Dian Kusumanto di Nunukan, Selasa.
Rencana pemanfaatannya, lanjut dia, karena baru ada anggarannya melalui APBD Kabupaten Nunukan 2014 yang diperuntukkan membeli beras atau gabah milik petani setempat.
"Kami baru mau fungsikan gudang tersebut karena baru ada anggarannya untuk membeli beras atau gabah," ungkap dia.
Dian Kusumanto menegaskan gudang itu dibangun sebagai upaya Pemkab Nunukan mengantisipasi kurangnya stok beras di daerah itu yang disebabkan kurangnya pasokan dari Sulawesi Selatan atau Pulau Jawa.
Walaupun kapasitas gudang yang dimaksudkan hanya seperempat dari jumlah kebutuhan beras dalam setahun bagi masyarakat di Kabupaten Nunukan tetapi sekurang-kurangnya dapat mengantisipasi kekurangan pangan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Ia mengatakan, produksi gabah petani setempat belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu sehingga Pemkab Nunukan tetap menyuplai beras dari daerah lain yang sebagian besar didatangkan dari Sulawesi Selatan.
Kepala BKP3D Kabupaten Nunukan juga mengungkapkan, sebenarnya terdapat beberapa kecamatan di daerahnya telah menjadi sentra produksi beras seperti Pulau Sebatik dan Sembakung serta Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan Negeri Sarawak Malaysia.
Namun produksi petani tersebut belum mencukupi kebutuhan beras seluruh masyarakat khususnya yang berada di Pulau Nunukan sebagai ibu kota kabupaten, kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Gudang yang berlokasi dekat Kantor Ketahanan Pangan setempat dengan kapasitas sekitar 150 ton itu akan digunakan menyimpan beras atau gabah yang dipersiapkan memenuhi kebutuhan beras masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia," kata Kepala BKP3D Kabupaten Nunukan Dian Kusumanto di Nunukan, Selasa.
Rencana pemanfaatannya, lanjut dia, karena baru ada anggarannya melalui APBD Kabupaten Nunukan 2014 yang diperuntukkan membeli beras atau gabah milik petani setempat.
"Kami baru mau fungsikan gudang tersebut karena baru ada anggarannya untuk membeli beras atau gabah," ungkap dia.
Dian Kusumanto menegaskan gudang itu dibangun sebagai upaya Pemkab Nunukan mengantisipasi kurangnya stok beras di daerah itu yang disebabkan kurangnya pasokan dari Sulawesi Selatan atau Pulau Jawa.
Walaupun kapasitas gudang yang dimaksudkan hanya seperempat dari jumlah kebutuhan beras dalam setahun bagi masyarakat di Kabupaten Nunukan tetapi sekurang-kurangnya dapat mengantisipasi kekurangan pangan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Ia mengatakan, produksi gabah petani setempat belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu sehingga Pemkab Nunukan tetap menyuplai beras dari daerah lain yang sebagian besar didatangkan dari Sulawesi Selatan.
Kepala BKP3D Kabupaten Nunukan juga mengungkapkan, sebenarnya terdapat beberapa kecamatan di daerahnya telah menjadi sentra produksi beras seperti Pulau Sebatik dan Sembakung serta Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan Negeri Sarawak Malaysia.
Namun produksi petani tersebut belum mencukupi kebutuhan beras seluruh masyarakat khususnya yang berada di Pulau Nunukan sebagai ibu kota kabupaten, kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014