PT Bank Mega Syariah (BMS) berkomitmen turut serta membangun sektor pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur, salah satunya mendukung pembangunan gedung utama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (STIKSAM).
"Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama terkait pembiayaan Bank Mega Syariah (BMS) dengan Yayasan Kagama Kalimantan Timur dalam meningkatkan infrastruktur STIKSAM," ujar Area Manager Sulawesi dan Kalimantan Bank Mega Syariah Hadidjah Samad di Kantor Bang Mega Syariah Cabang Samarinda, Senin.
Penandatanganan kerjasama tersebut,diwakili oleh Branch Manager Bank Mega Syariah Kantor Cabang Samarinda Eri Setiawan dan ketua Yayasan Kagama Kalimantan Timur Robian.
Branch Manager Bank Mega Syariah KC Samarinda Eri Setiawan mengatakan perjanjian ini merupakan bentuk komitmen Bank Mega Syariah dalam mendukung pendidikan dan perkembangan lembaga-lembaga pendidikan di Kalimantan Timur.
Sebelumnya, Bank Mega Syariah juga telah menjalankan berbagai inisiatif kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.
“Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan pendidikan di wilayah Kalimantan Timur,” ungkap Eri.
Dikemukakannya, fokus pada sektor pendidikan merupakan bagian dari strategi Bank Mega Syariah dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan masyarakat melalui investasi sumber daya manusia yang berkualitas
"Pada saat bersamaan, Bank Mega Syariah juga menyalurkan bantuan Corporate social responsibility (CSR) untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di area STIKSAM dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi para mahasiswa STIKSAM," terang Eri
Eri memaparkan, hingga sembilan bulan pertama 2023 Bank Mega Syariah telah mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp7,44 triliun, meningkat 2,29 persen secara tahunan. Di satu sisi, naiknya penyaluran dana tetap diikuti oleh kualitas pembiayaan, terlihat dari kredit kurang lancar atau rasio non performing financing (NPF) gross yang semakin baik dari 1,12 persen menjadi 0,95 persen.
Lanjutnya, pada sisi pengumpulan dana, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp10,49 triliun. Sementara dana murah atau current account/saving account (CASA) naik 23.07 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai Rp3,18 triliun. Dengan demikian, porsi dana murah terhadap DPK juga meningkat dari 24,64 persen menjadi 30,32 persen.
"Dengan fungsi intermediasi yang berjalan baik, Bank Mega Syariah mencatatkan pendapatan penyaluran dana Rp908,4 miliar, atau naik 40,20 persen dari periode yang sama sebelumnya. Dengan total pendapatan tersebut, bank mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp191,21 miliar," jelasnya.
Bank Mega Syariah juga semakin siap dalam menghadapi berbagai risiko dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin tinggi yaitu 28,97 persen di kuartal III 2023 dari 24,56 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BO/PO) terjaga di posisi 75,48 persen, menandakan stabilitas dan efisiensi manajemen yang terus ditingkatkan. Adapun di periode yang sama total aset perusahaan tumbuh 2,85 persen mencapai Rp14,77 triliun secara tahunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023