Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan III 2023 tumbuh positif 5,29 persen di tengah tantangan perekonomian global, seperti tekanan inflasi global yang masih tinggi dan gejolak geopolitik di Timur Tengah hingga perang Rusia - Ukraina.

"Di tengah gejolak geopolitik yang berlangsung, ekonomi Kaltim masih tumbuh positif, didorong kinerja ekspor yang tumbuh 1,78 persen (yoy), meskipun melambat ketimbang triwulan sebelumnya," ujar Kepala Bank Indonesia Provinsi Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Rabu.

Sejumlah komoditas produksi Kaltim masih banyak yang diekspor seperti batu bara, crude palm oil sawit, dan minyak, sehingga hal ini sangat tergantung dengan kondisi ekonomi global, yakni ketika terjadi gejolak ekonomi, maka secara langsung maupun tidak langsung akan terdampak.

Sedangkan ekonomi Kaltim yang masih tumbuh positif di triwulan III 2023, ini terjadi karena naiknya harga sejumlah komoditas seperti minyak mentah dan crude palm oil sawit.

Budi mengatakan, kinerja pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan III 2023 ini berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mengalami perlambatan, yakni sebesar 4,94 persen (yoy).

Adapun secara regional, pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2023 merupakan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) yang tertinggi di seluruh wilayah Kalimantan.

Berdasarkan lapangan usaha, andil pertumbuhan PDRB sektoral tertinggi pada triwulan III 2023 bersumber dari sektor industri pengolahan.

Lapangan usaha industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,84 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya seiring kenaikan harga sejumlah komoditas utama.

Sementara itu, lapangan usaha konstruksi juga masih menunjukkan kinerja yang tinggi dengan pertumbuhan sebesar 16,26 persen, menjadi pertumbuhan tertinggi dibandingkan sektor lainnya.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh makin masifnya kinerja pembangunan proyek strategis nasional di wilayah Kaltim yang telah berlangsung sejak tahun lalu, walaupun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Lapangan usaha pertambangan juga masih melanjutkan pertumbuhan sebesar 2,74 persen, namun tidak setinggi pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, seiring dengan penurunan harga batu bara pada triwulan III 2023," kata Budi.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023