Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, bersama Perum Bulog setempat meluncurkan bantuan pangan berupa beras dari Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), untuk mencegah laju inflasi karena jumlah pembeli beras pasti berkurang setelah menerima bantuan.
Harga beras bisa naik karena setiap hari ada yang membeli namun stok berkurang, sehingga dengan adanya distribusi beras Program CPP ini, maka keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan pangan, pasti tidak membeli beras dalam beberapa pekan, sehingga dapat mengurangi inflasi.
"Adanya peluncuran bantuan pangan Program CPP ini pasti dapat mengurangi beban keluarga dari warga kurang mampu, di samping juga untuk menekan laju inflasi, khususnya dari kelompok bahan pangan," ujar Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso dalam peluncuran tersebut di Samarinda, Kamis.
Penerima Program CPP ini memiliki syarat tertentu, yakni dari keluarga dengan kriteria rawan pangan, keluarga miskin, keluarga yang memiliki anak stunting atau keluarga yang berpotensi memiliki anak stunting maupun gizi buruk.
Dalam Peluncuran Program CPP Tahap II Oktober yang digelar di Kantor Camat Samarinda Uiu ini disebutkan, untuk penerima di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 3.470 KPM dengan jumlah beras yang diserahkan sebanyak 34,7 ton atau sebanyak 10 kg per KPM.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa jumlah KPM di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak itu tersebar di sejumlah kelurahan dengan penyaluran dilakukan dalam beberapa hari.
"Untuk hari ini pembagian bantuan pangan di Kelurahan Air Putih sebanyak 481 KPM, kemudian di Kelurahan Teluk Lerong Ilir sebanyak 312 KPM, dengan total beras yang disalurkan sebanyak 7,93 ton. Tiap KPM memperoleh 10 kg per bulan," kata Maradona.
Sedangkan untuk jumlah KPM di Kota Samarinda total sebanyak 24.476 kepala keluarga (KK) dengan total beras yang disalurkan sebanyak 244,76 ton.
"Distribusi beras dilakukan tiga tahap dengan jumlah per tahap sama, yakni masing-masing sebanyak 244,76 ton untuk 24.476 KPM. Pada tahap 1 sudah tersalurkan sebesar 100 persen, tahap 2 sedang dalam proses, sedangkan tahap 3 belum," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Harga beras bisa naik karena setiap hari ada yang membeli namun stok berkurang, sehingga dengan adanya distribusi beras Program CPP ini, maka keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan pangan, pasti tidak membeli beras dalam beberapa pekan, sehingga dapat mengurangi inflasi.
"Adanya peluncuran bantuan pangan Program CPP ini pasti dapat mengurangi beban keluarga dari warga kurang mampu, di samping juga untuk menekan laju inflasi, khususnya dari kelompok bahan pangan," ujar Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso dalam peluncuran tersebut di Samarinda, Kamis.
Penerima Program CPP ini memiliki syarat tertentu, yakni dari keluarga dengan kriteria rawan pangan, keluarga miskin, keluarga yang memiliki anak stunting atau keluarga yang berpotensi memiliki anak stunting maupun gizi buruk.
Dalam Peluncuran Program CPP Tahap II Oktober yang digelar di Kantor Camat Samarinda Uiu ini disebutkan, untuk penerima di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 3.470 KPM dengan jumlah beras yang diserahkan sebanyak 34,7 ton atau sebanyak 10 kg per KPM.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa jumlah KPM di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak itu tersebar di sejumlah kelurahan dengan penyaluran dilakukan dalam beberapa hari.
"Untuk hari ini pembagian bantuan pangan di Kelurahan Air Putih sebanyak 481 KPM, kemudian di Kelurahan Teluk Lerong Ilir sebanyak 312 KPM, dengan total beras yang disalurkan sebanyak 7,93 ton. Tiap KPM memperoleh 10 kg per bulan," kata Maradona.
Sedangkan untuk jumlah KPM di Kota Samarinda total sebanyak 24.476 kepala keluarga (KK) dengan total beras yang disalurkan sebanyak 244,76 ton.
"Distribusi beras dilakukan tiga tahap dengan jumlah per tahap sama, yakni masing-masing sebanyak 244,76 ton untuk 24.476 KPM. Pada tahap 1 sudah tersalurkan sebesar 100 persen, tahap 2 sedang dalam proses, sedangkan tahap 3 belum," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023