Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kaltim, kemarin (18/3) melakukan kunjungan kerja ke Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Abadi di Sepinggan Baru, Balikpapan.
Rombongan diterima Kepala Panti Sosial Rahman, Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Sosial Bahrian, dan Kepala Bidang Sosial Pemerintah Kota Balikpapan Irwan Fachroni.
“Saya pribadi juga staf dan seluruh warga panti mengucapkan terima kasih atas kunjungan Komisi IV DPRD ke panti ini. Merupakan sebuah kehormatan bapak dan ibu bisa melihat langsung kondisi panti yang ada sekarang,†ucapnya.
Yakob Ukung dipercaya memimpin rombongan Komisi IV DPRD yang terdiri atas Encik Widyani, Masitah, dan Leliyanti Ilyas.
“Saya mewakili kawan-kawan yang hadir disini juga mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat ini. Dalam kesempatan ini juga kami ingin mendengarkan informasi tentang operasional sistem serta sumber pembiayaan panti sosial ini. Ke depannya akan menjadi bahan pertimbangan kami di dewan, “ paparnya.
Setelah meninjau, anggota rombongan Encik Widyani mengatakan, “Jujur dalam bayangan saya panti ini dikelola oleh pemerintah. Ternyata tidak. Sungguh sangat memprihatinkan kondisinya. Sangat tidak layak untuk ukuran sebuah panti sosial. Apalagi yang tinggal di dalam sana adalah orang-orang yang lanjut usia (lansia). Seharusnya mereka mendapatkan kenyamanan pada hari tuanya.†Hal senada dikatakan Yakob Ukung. “Pemerintah seharusnya memperhatikan panti-panti sosial untuk lansia yang ada di Balikpapan dan Kaltim pada khususnya. Jangan dibiarkan begitu saja tanpa sentuhan. Walaupun dikelola pihak swasta, tidak mesti dibiarkan begitu saja,“ tegasnya.
Rahman menjelaskan, anggaran untuk panti sosial sangat minim. Yang ada sekarang dirasa sangat kurang. “Saya berani berkata seperti ini karena inilah kondisi sebenarnya. Kami hanya mendapatkan anggaran Rp 10 juta per tahun dari pemerintah.
Tidak sebanding dengan pengeluaran operasional panti yang mencapai 15 juta per bulan. Kesejahteraan pegawai yang merawat lansia di sini jauh dari kata ideal. Tapi kami harus tetap ikhlas menjalani, “ ucapnya.
Hal tersebut di benarkan Kabid Sosial Balikpapan Irwan Fachroni. “Dalam kondisi apapun kami selalu berkoordinasi dengan semua yayasan sosial yang ada di Balikpapan, khususnya yang berkaitan dengan bantuan. Sebagai informasi di Kaltim ini ada sekitar 1.700 orang lanjut usia. Namun dengan bantuan yang ada dari dinas sosial melalui usaha ekonomi produktif (UEP) hanya sedikit membantu, “ paparnya.
Harapan besar pun digantungkan kepada pemerintah provinsi agar panti sosial mendapat perhatian, khususnya dalam soal anggaran dan kesejahteraan para pegawai panti.
Mengakhiri pertemuan Leliyanti Ilyas dan Masitah mengatakan semua informasi yang didapat akan menjadi bahan masukan serta pertimbangan mereka dalam memperjuangkan anggaran bagi panti sosial di DPRD Kaltim. (Humas DPRD Kaltim/adv/yud/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Rombongan diterima Kepala Panti Sosial Rahman, Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Sosial Bahrian, dan Kepala Bidang Sosial Pemerintah Kota Balikpapan Irwan Fachroni.
“Saya pribadi juga staf dan seluruh warga panti mengucapkan terima kasih atas kunjungan Komisi IV DPRD ke panti ini. Merupakan sebuah kehormatan bapak dan ibu bisa melihat langsung kondisi panti yang ada sekarang,†ucapnya.
Yakob Ukung dipercaya memimpin rombongan Komisi IV DPRD yang terdiri atas Encik Widyani, Masitah, dan Leliyanti Ilyas.
“Saya mewakili kawan-kawan yang hadir disini juga mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat ini. Dalam kesempatan ini juga kami ingin mendengarkan informasi tentang operasional sistem serta sumber pembiayaan panti sosial ini. Ke depannya akan menjadi bahan pertimbangan kami di dewan, “ paparnya.
Setelah meninjau, anggota rombongan Encik Widyani mengatakan, “Jujur dalam bayangan saya panti ini dikelola oleh pemerintah. Ternyata tidak. Sungguh sangat memprihatinkan kondisinya. Sangat tidak layak untuk ukuran sebuah panti sosial. Apalagi yang tinggal di dalam sana adalah orang-orang yang lanjut usia (lansia). Seharusnya mereka mendapatkan kenyamanan pada hari tuanya.†Hal senada dikatakan Yakob Ukung. “Pemerintah seharusnya memperhatikan panti-panti sosial untuk lansia yang ada di Balikpapan dan Kaltim pada khususnya. Jangan dibiarkan begitu saja tanpa sentuhan. Walaupun dikelola pihak swasta, tidak mesti dibiarkan begitu saja,“ tegasnya.
Rahman menjelaskan, anggaran untuk panti sosial sangat minim. Yang ada sekarang dirasa sangat kurang. “Saya berani berkata seperti ini karena inilah kondisi sebenarnya. Kami hanya mendapatkan anggaran Rp 10 juta per tahun dari pemerintah.
Tidak sebanding dengan pengeluaran operasional panti yang mencapai 15 juta per bulan. Kesejahteraan pegawai yang merawat lansia di sini jauh dari kata ideal. Tapi kami harus tetap ikhlas menjalani, “ ucapnya.
Hal tersebut di benarkan Kabid Sosial Balikpapan Irwan Fachroni. “Dalam kondisi apapun kami selalu berkoordinasi dengan semua yayasan sosial yang ada di Balikpapan, khususnya yang berkaitan dengan bantuan. Sebagai informasi di Kaltim ini ada sekitar 1.700 orang lanjut usia. Namun dengan bantuan yang ada dari dinas sosial melalui usaha ekonomi produktif (UEP) hanya sedikit membantu, “ paparnya.
Harapan besar pun digantungkan kepada pemerintah provinsi agar panti sosial mendapat perhatian, khususnya dalam soal anggaran dan kesejahteraan para pegawai panti.
Mengakhiri pertemuan Leliyanti Ilyas dan Masitah mengatakan semua informasi yang didapat akan menjadi bahan masukan serta pertimbangan mereka dalam memperjuangkan anggaran bagi panti sosial di DPRD Kaltim. (Humas DPRD Kaltim/adv/yud/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014