Samarinda (ANTARA Kaltim) - Limbah cair kelapa sawit atau "palm oil mill effluent" (POME) mampu menghasilkan gas metan yang berguna untuk bahan bakar pembangkit listrik alternatif, hanya saja hinga kini belum dimanfaatkan secaram optimal padahal di Kalimantan Timur (Kaltim) limbah sawit melimpah.
"Potensi POME di Kaltim sangat banyak karena luas perkebunan kelapa sawit sudah lebih dari 1 juta hektare, tetapi hingga kini belum dikelola maksimal padahal manfaatnya sangat besar untuk pembangkit listrik," ujar Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Minggu.
Apabila POME dikelola dengan maksimal, maka akan mampu menjawab kebutuhan energi listrik yang hingga kini di Kaltim masih kekurangan energi akibat suplai bahan bakar yang rendah.
Untuk itu dia ingin agar perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di kabupaten dan kota di Kaltim segera membantu rakyat sekitarnya, yakni melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) bekerjasama dengan PLN membangun pembangkit listrik dengan bakar yang bersumber dari POME.
Dia juga mengakui bahwa sudah ada beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menunjukkann kepeduliannya dengan mengelola POME menjadi energi listrik alternatif (biodiesel) untuk memenugi kebutuhan masyarakat.
Sejumlah perusahaan tersebut yakni PT Rea Kaltim Plantations di Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, kemudian PT Telen Group di Talisayan, Kabupaten Berau, dan Group PT Sinar Mas dengan anak perusahaan PT Astra dan PT Smart di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.
Dia mengatakan, PT Rea Kaltim Plantations pada 2014 membangun pembangkit listrik tenaga biodiesel atau POME berkekuatan 8 mega watt (MW), sedangkan PT PLN akan membangunn jaringan listrik dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp53 miliar untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Kembang Janggut.
Ini berarti melalui pola kerja sama perusahaan kelapa sawit dengan PLN, kata dia, maka akan ada ratusan rumah penduduk di sejumlah desa akan teraliri listrik.
Awang berharap kepada bupati yang di kaweasannya terdapat lahan kelapa sawit agar mengajak perusahaan sawit membangun pembangkit listrik tenaga POME.
"Dorongan bupati sangat penting agar pengusaha sawit terpacu untuk membangunkan pembangkit listrik dari bahan baku yang sudah tersedia di lahan milik pengusaha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Potensi POME di Kaltim sangat banyak karena luas perkebunan kelapa sawit sudah lebih dari 1 juta hektare, tetapi hingga kini belum dikelola maksimal padahal manfaatnya sangat besar untuk pembangkit listrik," ujar Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Minggu.
Apabila POME dikelola dengan maksimal, maka akan mampu menjawab kebutuhan energi listrik yang hingga kini di Kaltim masih kekurangan energi akibat suplai bahan bakar yang rendah.
Untuk itu dia ingin agar perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di kabupaten dan kota di Kaltim segera membantu rakyat sekitarnya, yakni melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) bekerjasama dengan PLN membangun pembangkit listrik dengan bakar yang bersumber dari POME.
Dia juga mengakui bahwa sudah ada beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang telah menunjukkann kepeduliannya dengan mengelola POME menjadi energi listrik alternatif (biodiesel) untuk memenugi kebutuhan masyarakat.
Sejumlah perusahaan tersebut yakni PT Rea Kaltim Plantations di Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, kemudian PT Telen Group di Talisayan, Kabupaten Berau, dan Group PT Sinar Mas dengan anak perusahaan PT Astra dan PT Smart di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.
Dia mengatakan, PT Rea Kaltim Plantations pada 2014 membangun pembangkit listrik tenaga biodiesel atau POME berkekuatan 8 mega watt (MW), sedangkan PT PLN akan membangunn jaringan listrik dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp53 miliar untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Kembang Janggut.
Ini berarti melalui pola kerja sama perusahaan kelapa sawit dengan PLN, kata dia, maka akan ada ratusan rumah penduduk di sejumlah desa akan teraliri listrik.
Awang berharap kepada bupati yang di kaweasannya terdapat lahan kelapa sawit agar mengajak perusahaan sawit membangun pembangkit listrik tenaga POME.
"Dorongan bupati sangat penting agar pengusaha sawit terpacu untuk membangunkan pembangkit listrik dari bahan baku yang sudah tersedia di lahan milik pengusaha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014