Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan, pelaksanaan Erau Adat Pelas Benua 2023 adalah wujud komitmen pemerintah dalam menjaga tradisi budaya dan adat yang ada di wilayah setempat.
“Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bersama dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura beserta kerabat berkomitmen dalam menjaga tradisi budaya adat yang ada di tanah Kutai Kartanegara ini, ” kata Bupati Edi saat membuka acara Erau Adat Pelas Benua 2023 di Stadion Rondong Demang, Kukar, , Kalimantan Timur, Ahad.
Penyulutan api ke tujuh buah Brong di Stadion Rondong Demang Tenggarong menandai pembukaan Erau Adat Pelas Benua 2023, setelah sebelumnya di Kedaton Kutai Kartanegara telah berlangsung pendirian tiang ayu oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Sultan Adji Muhammad Arifin.
Penyulutan api Brong dilakukan serentak oleh Sultan Adji Muhammad Arifin, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Wakil Bupati Rendi Sholihin dan para kerabat Sultan, serta disaksikan oleh ribuan warga secara langsung acara pembukaan Erau di sekitar Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Sebelum penyalaan Brong, sebanyak 20 kecamatan yang ada di Kutai Kartanegara menampilkan kirab budaya dan berparade melintasi tribun kehormatan.
Mereka pun memberikan sesembahan berupa hasil Sumber Daya Alam kepada Kesultanan Kutai Kartanegara. Erau Adat Pelas Benua tahun 2023, mengusung tema “Semangat IKN Menjaga Adat dan Tradisi Budaya”
Bupati yang juga digelari Pangeran Adi Prawiro ini turut menjelaskan untuk dapat menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya leluhur ini harus melibatkan seluruh pihak tanpa terkecuali . Seperti halnya dengan pelaksanaan Erau yang selalu berkolaborasi baik itu dari pemerintah daerah bersama kesultanan dan paguyuban hingga komunitas kreatif yang ada di Kukar.
Rangkaian Erau 2023 pun akan digelar selama kurang lebih dua pekan yakni mulai tanggal 20 September 2023 – 02 Oktober 2023 dengan berbagai jenis kegiatan yang menarik.
“Selama beberapa hari ke depan pelaksanaan erau ini, telah kita susun rangkaian agenda hasil gagasan seluruh pihak. Selain kita menjaga dan melestarikan adat istiadat di tanah kita ini. Untuk itu mari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama menyaksikan tampilan seni budaya selama erau ini,” ajaknya.
Diketahui, erau yang merupakan Festival Adat Tahunan milik Kutai berasal dari kata eroh yang berarti ramai, riuh, dan penuh sukacita.
Erau pada prinsipnya adalah pesta adat kesultanan yang dilaksanakan untuk memberikan hiburan kepada rakyat. Erau 2023 juga sekaligus menjadi rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi kota Tenggarong ke 241 yang telah berdiri sejak tanggal 28 September 1781 M .
Terakhir, Edi pun menyampaikan terima kasih dan berharap melalui gelaran Erau ini dapat menjadi bagian dari kerjasama kita untuk menjaga tradisi budaya leluhur, khususnya di tanah Kutai Kartanegara. Titah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Sultan Adji Muhammad Arifin dan pemukulan gong juga jadi penanda resmi dimulainya erau di tahun ini.
Pembukaan Erau Adat Pelas Benua 2023 juga dimeriahkan oleh ratusan penari yang membawakan tarian massal bertajuk “Kutai Menyapa”dan berbagai pertunjukan seni dan budaya lainnya, serta disaksikan ribuan pasang mata penonton.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
“Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bersama dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura beserta kerabat berkomitmen dalam menjaga tradisi budaya adat yang ada di tanah Kutai Kartanegara ini, ” kata Bupati Edi saat membuka acara Erau Adat Pelas Benua 2023 di Stadion Rondong Demang, Kukar, , Kalimantan Timur, Ahad.
Penyulutan api ke tujuh buah Brong di Stadion Rondong Demang Tenggarong menandai pembukaan Erau Adat Pelas Benua 2023, setelah sebelumnya di Kedaton Kutai Kartanegara telah berlangsung pendirian tiang ayu oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Sultan Adji Muhammad Arifin.
Penyulutan api Brong dilakukan serentak oleh Sultan Adji Muhammad Arifin, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Wakil Bupati Rendi Sholihin dan para kerabat Sultan, serta disaksikan oleh ribuan warga secara langsung acara pembukaan Erau di sekitar Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Sebelum penyalaan Brong, sebanyak 20 kecamatan yang ada di Kutai Kartanegara menampilkan kirab budaya dan berparade melintasi tribun kehormatan.
Mereka pun memberikan sesembahan berupa hasil Sumber Daya Alam kepada Kesultanan Kutai Kartanegara. Erau Adat Pelas Benua tahun 2023, mengusung tema “Semangat IKN Menjaga Adat dan Tradisi Budaya”
Bupati yang juga digelari Pangeran Adi Prawiro ini turut menjelaskan untuk dapat menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya leluhur ini harus melibatkan seluruh pihak tanpa terkecuali . Seperti halnya dengan pelaksanaan Erau yang selalu berkolaborasi baik itu dari pemerintah daerah bersama kesultanan dan paguyuban hingga komunitas kreatif yang ada di Kukar.
Rangkaian Erau 2023 pun akan digelar selama kurang lebih dua pekan yakni mulai tanggal 20 September 2023 – 02 Oktober 2023 dengan berbagai jenis kegiatan yang menarik.
“Selama beberapa hari ke depan pelaksanaan erau ini, telah kita susun rangkaian agenda hasil gagasan seluruh pihak. Selain kita menjaga dan melestarikan adat istiadat di tanah kita ini. Untuk itu mari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama menyaksikan tampilan seni budaya selama erau ini,” ajaknya.
Diketahui, erau yang merupakan Festival Adat Tahunan milik Kutai berasal dari kata eroh yang berarti ramai, riuh, dan penuh sukacita.
Erau pada prinsipnya adalah pesta adat kesultanan yang dilaksanakan untuk memberikan hiburan kepada rakyat. Erau 2023 juga sekaligus menjadi rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi kota Tenggarong ke 241 yang telah berdiri sejak tanggal 28 September 1781 M .
Terakhir, Edi pun menyampaikan terima kasih dan berharap melalui gelaran Erau ini dapat menjadi bagian dari kerjasama kita untuk menjaga tradisi budaya leluhur, khususnya di tanah Kutai Kartanegara. Titah Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Sultan Adji Muhammad Arifin dan pemukulan gong juga jadi penanda resmi dimulainya erau di tahun ini.
Pembukaan Erau Adat Pelas Benua 2023 juga dimeriahkan oleh ratusan penari yang membawakan tarian massal bertajuk “Kutai Menyapa”dan berbagai pertunjukan seni dan budaya lainnya, serta disaksikan ribuan pasang mata penonton.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023