Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kabupaten Paser Chandra Irwnadi mengatakan pihaknya menggandeng Bankaltimtara Cabang Tana Paser untuk menjadi konsultan bisnis bagi badan usaha milik desa bersama (BUMDesma) dalam menjalankan usahanya.
"Kerjasama ini dituangkan dalam penandatanganan kesepakatan bersama pengelolaan keuangan desa dengan Bankaltimtara," kata Chandra usai rapat koordinasi BUMDesma, di Gedung Awa Mangkuruku, Rabu (13/9). Rakor ini diikuti sembilan BUMDesma yang ada di Kabupaten Paser.
Menurut Chandra, rakor koordinasi diikuti sembilan BUMDesma yang ada di Kabupaten Paser. Kerjasama dengan Bankaltimtara ini dilakukan karena pengelola BUMDesma tidak memiliki basic bisnis.
"Harapan kami dengan kerjasama ini BUMDesma bisa maju," katanya.
Dikemukakannya konsultan bisnis dari Bankaltimtara kepada BUMDesma tidak terikat oleh batasan waktu.
"Bahkan Bankaltimtara siap memberikan modal bagi pengurus atau pengelola BUMDesma,termasuk siap melibatkan mereka menjadi agen perbankan di desa dan kecamatan, selama ini kan usahanya hanya mengelola dana bergulir dari pemerintah," kata Chandra.
Diakuinya kelemahan pengurus BUMDesma adalah terbatasnya sumber daya manusia pengelola BUMDesma, apalagi BUMDesma tidak hanya mengemban misi bisnis tetapi juga misi sosial.
“Kelemahan BUMDesma pada SDM pengelola, ini kan bisnis dan sosial sama-sama berjalan, tidak banyak yang tahu cara menjalankan itu,” ucapnya.
Chandra menambahkan pada rakor BUMDesma itu, pihaknya menghadirkan pemateri yakni Direktur Pengembangan Kelembagaan dan Investasi pada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Nugroho Setijo Nagoro dan Yudi susetyo Kepala Bankaltimtara Cabang Tana Paser.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Kerjasama ini dituangkan dalam penandatanganan kesepakatan bersama pengelolaan keuangan desa dengan Bankaltimtara," kata Chandra usai rapat koordinasi BUMDesma, di Gedung Awa Mangkuruku, Rabu (13/9). Rakor ini diikuti sembilan BUMDesma yang ada di Kabupaten Paser.
Menurut Chandra, rakor koordinasi diikuti sembilan BUMDesma yang ada di Kabupaten Paser. Kerjasama dengan Bankaltimtara ini dilakukan karena pengelola BUMDesma tidak memiliki basic bisnis.
"Harapan kami dengan kerjasama ini BUMDesma bisa maju," katanya.
Dikemukakannya konsultan bisnis dari Bankaltimtara kepada BUMDesma tidak terikat oleh batasan waktu.
"Bahkan Bankaltimtara siap memberikan modal bagi pengurus atau pengelola BUMDesma,termasuk siap melibatkan mereka menjadi agen perbankan di desa dan kecamatan, selama ini kan usahanya hanya mengelola dana bergulir dari pemerintah," kata Chandra.
Diakuinya kelemahan pengurus BUMDesma adalah terbatasnya sumber daya manusia pengelola BUMDesma, apalagi BUMDesma tidak hanya mengemban misi bisnis tetapi juga misi sosial.
“Kelemahan BUMDesma pada SDM pengelola, ini kan bisnis dan sosial sama-sama berjalan, tidak banyak yang tahu cara menjalankan itu,” ucapnya.
Chandra menambahkan pada rakor BUMDesma itu, pihaknya menghadirkan pemateri yakni Direktur Pengembangan Kelembagaan dan Investasi pada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Nugroho Setijo Nagoro dan Yudi susetyo Kepala Bankaltimtara Cabang Tana Paser.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023