PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Samarinda menggelar simulasi penanggulangan keadaan darurat (PKD) level 1 di area tangki yang berisi bahan bakar minyak (BBM).
"Simulasi ini melibatkan sekitar 200 orang, termasuk warga sekitar, petugas pemadam kebakaran, polisi, dan pihak rumah sakit," kata Manager Terminal BBM Samarinda Erik Imam Kasmianto di Samarinda, Minggu.
Ia menjelaskan, tujuan simulasi ini adalah untuk menguji kesiapan dan keterampilan seluruh pihak yang terkait dalam menangani insiden kebakaran di terminal.
“Kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi apabila terjadi keadaan darurat, meskipun harapan kami itu tidak akan terjadi,” ujarnya.
Pihaknya juga melibatkan warga sekitar ring satu kami yang ada di sebelah kanan terminal.
Ia menerangkan simulasi dilaksanakan seolah-olah terjadi insiden kebakaran di salah satu tangki yang berisi BBM. Petugas kemudian melakukan pemadaman dengan menggunakan busa dan air.
“Kami menggunakan teknik pemadaman yang berbeda dengan pemadaman di luar. Kita harus memisahkan antara BBM dengan oksigen dan sumber panas,” katanya.
Lanjutnya, teknik tersebut menggunakan busa. Lalu air digunakan sebagai metode pendinginan supaya temperatur BBM itu turun.
Erik menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap enam bulan sekali atau satu tahun sekali sebagai bagian dari standar operasional prosedur (SOP) Pertamina.
“Kegiatan ini juga akan dilaksanakan di seluruh terminal Pertamina se-Indonesia, karena kami ini zonanya berbahaya," tuturnya.
Sementara itu, Tri Indarto dari Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda mengatakan pihaknya menerjunkan delapan personel dalam simulasi ini.
“Kami menggunakan pola empat langkah pemadaman, yaitu dua nosel busa dan dua nosel air yang dibantu dengan hidran. Pola ini efektif untuk menangani kebakaran di area tangki,” ucapnya.
Ia mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi dalam simulasi ini, namun hal itu menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi petugas.
“Kami berharap tidak ada kejadian seperti ini di terminal Pertamina. Tapi jika terjadi, kami siap untuk menangani dengan cepat dan profesional,” pungkas Tri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023