Samarinda (ANTARA Kaltim) - Perbankan umum di Provinsi Kaltim sepanjang 2013 menyalurkan kredit Rp64,1 triliun untuk berbagai jenis usaha pertanian dalam arti luas yang meliputi peternakan, perkebunan, termasuk untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

"Dari data penyaluran kredit itu, berarti terjadi pertumbuhan positif mencapai 22,51 persen ketimbang 2012. Hal ini juga menggambarkan bahwa perkembangan usaha di Kaltim terus membaik," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim Ameriza M Moesa di Samarinda, Rabu.

Apabila dilihat dari sisi penggunaan, proporsi kredit di Kalimantan Timur (Kaltim) cenderung berimbang antara kredit investasi, untuk kredit modal kerja, dan kredit konsumsi dengan pertumbuhan tertinggi masih didominasi kredit investasi.

Dari total kredit yang disalurkan tersebut, jumlah kredit untuk modal kerja sebesar 33 persen sehingga pertumbuhan usaha di Kaltim lumayan bagus ketimbang provinsi lain.

"Di provinsi lain, jumlah kredit modal usaha kebanyakan jauh lebih kecil, tetapi di Kaltim jauh lebih tinggi sehingga pertumbuhan ekonomi Kaltim akan terus berkembang," katanya.

Kredit untuk modal kerja di Kaltim banyak terserap oleh perdagangan, sedangkan kredit untuk investasi tingkat penyerapannya didominasi untuk angkutan laut domestik, perkebunaan kelapa sawit, dan untuk pengembangan realestate (perumahan).

Ia juga mengatakan bahwa tingkat resiko kredit perbankan di Kaltim secara umum yang tercermin dari rasio non perfoming loan (NPL) atau rasio kredit macet mengalami peningkatan, yakni pada posisi Desember 2013 rasio kredit bermasalah sebesar 3,88 persen.

Sedangkan tingkat loan to deposit ratio (LDR) berdasarkan lokasi bank meningkat dari 74,67 persen menjadi 75,05 persen, hal ini mengindikasikan semakin efektifnya fungsi intermediasi perbankan.

Berbeda dengan kredit yang terserap di sektor UMKM, berdasarkan data triwulan akhir 2013 sektor UMKM memiliki andil kredit sebesar 28,84 persen dari total kredit yang sebesar Rp64,1 triliun, sementara pertumbuhannya 16,4 persen dengan NPL yang semakin rendah ketimbang triwulan sebelumnya.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014