Nunukan (ANTARA Kaltim)- Bupati Nunukan, Kalimantan Utara Basri meminta jajaran TNI dan Polri di wilayahnya tetap menjaga netralitas pada Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014.

"Saya atas nama pemerintah Kabupaten Nunukan meminta anggota TNI dan Polri untuk senantiasa menjaga netralitas pada Pemilu 2014 yang akan digelar dalam waktu dekat ini," katanya di hadapan anggota TNI dan Polri usai upacara apel bendara gabungan 17-an di Markas Komando Taktis Satgas Pamtas di Nunukan, Senin.

Ia mengatakan, walaupun dari anggota TNI dan Polri memiliki hubungan kekerabatan dengan pengurus partai politik dan calon anggota legislatif yang ikut bertarung pada Pemilu 2014 agar dapat menghindarinya politik praktis dengan memberikan alasan yang tepat.

Tujuannya, kata Basri agar tidak menimbulkan perkotak-kotakan bagi masyarakat yang dapat menimbulkan kejadian-kejadian yang tidak dikehendaki bersama.

Netralitas TNI-Polri ini juga telah ditekankan oleh Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman pada sambutannya yang dibacakan Komandan Satgas Pamtas Yonif 100/Raider pada upacara bendera gabungan 17-an.

Pada sambutan itu, Kepala Staf TNI AD menegaskan, agar TNI tidak mudah terprovokasi dari kepentingan politik menjelang pemilu 2014.

Kasad menekankan akan memberikan sanksi tegas kepada anggota TNI yang tidak bersikap netral pada Pemilu mendatang karena prajurit TNI dilarang berpolitik praktis. "Politik TNI adalah politik negara," ujar dia.

Ia meminta jajaran TNI agar membantu aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat pada seluruh rangkaian pelaksanaan pemilu 2014 agar dapat berjalan tertib, aman dan lancar untuk menjaga kesinambungan pembangunan nasional.(*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014