Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Adenan Rasyid mengungkapkan Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dapat dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung berkapasitas 100 megawatt (MW) untuk menghasilkan energi baru terbarukan.
"Kemarin kita melaksanakan seminar daring terkait pemanfaatan bendungan di Indonesia sebagai energi baru terbarukan. Bendungan Sepaku Semoi menjadi salah satu yang menjadi objek tersebut," katanya di Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa.
Hal ini didukung juga oleh terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2023 tentang Bendungan, yang menyatakan bahwa dalam hal pemanfaatan ruang pada daerah genangan Waduk untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung melebihi 20 persen dari luas permukaan genangan waduk pada muka air normal.
Sedangkan kajian teknisnya harus mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan.
Baca juga: Kaltim masuk 13 besar pengelolaan bendungan terbaik se-Indonesia
"Asumsi kita satu hektar itu 1 MW, jadi kalau 20 persen dari 500 hektare sekitar 100 MW dan kemungkinan bisa lebih. Kementerian PUPR hanya menyediakan tempat dan izin rekomendasi ini bagian dari menambah nilai manfaat bendungan," kata Adenan Rasyid.
Pada intinya, menurut dia, Bendungan Sepaku Semoi di IKN siap untuk mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan seperti PLTS terapung.
Bendungan Sepaku Semoi ditargetkan memasuki tahap pengisian air perdana atau impounding akhir Agustus 2023.
Baca juga: Penggenangan Bendungan Sepaku Semoi ditarget akhir Agustus
Bendungan Sepaku Semoi dibangun untuk mendukung penyediaan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN Nusantara.
Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter/detik untuk Balikpapan.
Saat ini realisasi pembangunan fisik Bendungan Sepaku Semoi mencapai 92,96 persen, dengan realisasi keuangan 90,39 persen.
Baca juga: OIKN: Sumber air IKN dipasok dari empat bendungan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Kemarin kita melaksanakan seminar daring terkait pemanfaatan bendungan di Indonesia sebagai energi baru terbarukan. Bendungan Sepaku Semoi menjadi salah satu yang menjadi objek tersebut," katanya di Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa.
Hal ini didukung juga oleh terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2023 tentang Bendungan, yang menyatakan bahwa dalam hal pemanfaatan ruang pada daerah genangan Waduk untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung melebihi 20 persen dari luas permukaan genangan waduk pada muka air normal.
Sedangkan kajian teknisnya harus mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan.
Baca juga: Kaltim masuk 13 besar pengelolaan bendungan terbaik se-Indonesia
"Asumsi kita satu hektar itu 1 MW, jadi kalau 20 persen dari 500 hektare sekitar 100 MW dan kemungkinan bisa lebih. Kementerian PUPR hanya menyediakan tempat dan izin rekomendasi ini bagian dari menambah nilai manfaat bendungan," kata Adenan Rasyid.
Pada intinya, menurut dia, Bendungan Sepaku Semoi di IKN siap untuk mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan seperti PLTS terapung.
Bendungan Sepaku Semoi ditargetkan memasuki tahap pengisian air perdana atau impounding akhir Agustus 2023.
Baca juga: Penggenangan Bendungan Sepaku Semoi ditarget akhir Agustus
Bendungan Sepaku Semoi dibangun untuk mendukung penyediaan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN Nusantara.
Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter/detik untuk Balikpapan.
Saat ini realisasi pembangunan fisik Bendungan Sepaku Semoi mencapai 92,96 persen, dengan realisasi keuangan 90,39 persen.
Baca juga: OIKN: Sumber air IKN dipasok dari empat bendungan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023