Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tadjudin Nur Effendi mengatakan pengecekan riwayat kredit di Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia yang dilakukan oleh debitur (BI Checking) penting dilakukan, khususnya terhadap para pelamar pekerjaan.

“(Perusahaan biasanya) hanya meminta surat keterangan apakah mereka (pelamar) memiliki masalah dengan lembaga keuangan. Kalau Anda punya utang, tetapi dapat melunasinya, tidak apa-apa,” kata Tadjudin melalui saat dihubungi oleh ANTARA melalui pesan suara di Jakarta, Selasa.

Saat ini, BI Checking telah banyak dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melihat apakah pelamar pekerjaan di perusahaan mereka terlibat masalah finansial dengan lembaga keuangan. Menurut Tadjudin, langkah tersebut diambil agar calon pekerja dapat dipastikan bertanggung jawab terhadap manajemen keuangan mereka, sehingga meminimalisir efek negatif yang mungkin terjadi di kemudian hari.

“Ini untuk membatasi supaya orang-orang yang bekerja jangan banyak terlibat masalah keuangan, kemudian nanti ia bekerja (dikhawatirkan) dapat berbuat sesuatu, seperti korupsi,” kata Tadjudin.

Baca juga: Anak muda sulit ajukan KPR, OJK sebut biang keroknya

Menurutnya, pelamar pekerjaan atau siapa pun itu boleh saja memiliki utang, dengan penekanan mereka dapat melunasi utangnya dengan baik atau tidak sering terlambat melakukan pembayaran. Jika pembayaran utang berjalan lancar, secara otomatis riwayat kredit mereka di slik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau BI Checking akan bersih dan tidak masuk ke dalam kategori kreditur yang buruk.

“Bagaimana kita menilai integritas seseorang, kan susah, tapi dengan syarat itu dia bisa menunjukkan bahwa dia tidak terlibat dalam utang-piutang, dengan lembaga keuangan, berarti orang ini bagus integritasnya,” kata Tadjudin.

Sementara itu, pengecekan riwayat kredit yang dilakukan di bank atau lembaga keuangan yang diawasi OJK dapat dilakukan secara mandiri melalui sistem pengecekan di bank atau laman situs khusus dari OJK. Tadjudin mengatakan pengecekan secara mandiri juga penting dilakukan untuk memastikan sendiri riwayat kredit berjalan lancar dan dalam kategori baik.

“(BI Checking) penting menurut hemat saya, apalagi untuk pegawai negeri supaya nanti tidak melakukan korupsi atau pungli. Integritas itu penting,” kata Tadjudin.

Baca juga: OJK nilai pertumbuhan kredit masih melambat di angka 7,76 persen

Pewarta: Vinny Shoffa Salma

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023