Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara akanmembentuk tim untuk meneliti dugaan pencemaran Sungai Lawe-lawe yang menjadi sumber utama air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Staf Ahli Bupati bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Alimuddin, Senin mengatakan, tim yang dibentuk ini terdiri, dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH), Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun).

Pembentukan tim peneliti pencemaran air PDAM Penajam Paser Utara itu kata Alimuddin disepakati pada pertemuan untuk program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, kegiatan pos pelayanan penyelesaian sengketa lingkungan hidup.

"Dalam pertemuan itu, juga hadir dua perusahaan masing-masing PT Kebun Mandiri Sejahtera (KMS) dan PT Penajam Prima Coal (PPC). Jadi kedua perusahaan mengaku bahwa pengelolahan air mereka sudah sesuai dengan mekanisme. Mereka menjamin bahwa air limbah mereka tidak meluber pada saat hujan deras," ungkap Alimuddin.

Namun pihak PDAM, lanjut Alimuddin, mengaku jika air PDAM baku secara tiba-tiba berubah warna menjadi hitam.

"Sehingga dalam pertemuan tersebut, disepakati untuk membentuk tim. Tim nanti bertugas untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan," katanya.

"Hasil pengecekan nanti akan dilaporkan secara tertulis kepada bupati. Kami memberikan batas waktu seminggu. pengecekan dilakukan untuk membuktikan, kebenaran kedua perusahaan itu melakukan pencemaran atau tidak," ungkap Alimuddin.
 
Alimuddin menyatakan, penyelesaian dugaan pencemaran sungai Lawe-lawe tersebut, memang harus segera dilakukan karena sungai itu merupakan air baku utama untuk diolah menjadi air bersih.

"KLH sudah pernah melakukan pengecekan dan menantau kualitas air Sungai Lawe-lawe pada Selasa (28/1), tapi tidak menemukan adanya pencemaran. Memang ada pengaduan, bahwa terjadi kekeruhan melewati ambang batas. Mudah-mudahan hasil tim ini menjadi solusi terbaik," kata Alimuddin.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014