Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie mengatakan pihaknya siap mengembangkan kawasan pertanian tanaman pangan (food and rice estate) seluas 100.000 hektare (ha).

"Luasan kawasan 'food and rice estate' itu tersebar di empat kabupaten, yakni di Kabupaten Bulungan terdapat 50.000 ha dan 50.000 ha lainnya tersebar di tiga kabupaten," ujar Irianto Lambrie ditemui di Samarinda, Kamis.

Pihaknya berkomitmen menjadikan daerah itu memiliki ketahanan pangan sehingga tidak tergantung pangan dari daerah lain serta mewujudkan Provinsi Kaltim dan Kaltara sebagai lumbung pangan nasional.

Menurutnya, luasan lahan 50.000 hektare di Bulungan itu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Bulungan untuk pengembangan kawasan tanaman pangan.

Di lahan pengembangan "food and rice estate" yang kebanyakan berada di kawasan Delta Kayan tersebut, sudah berproduksi dan beberapa kali panen baik jagung maupun padi.

Lahan yang seluas 100.000 ha itu belum termasuk kawasan hutan yang dikonversi melalui kegiatan masyarakat di sekitar hutan.

Konversi lahan tersebut seiring terbitnya Peraturan Menteri Kehutanan yang memperbolehkan memanfaatkan kawasan hutan untuk kepentingan usaha masyarakat, sehingga hal ini menunjang pembangunan di Kaltara yang sebagian besar wilayahnya masuk dalam kawasan hutan lindung.

Guna terus meningkatkan pertanian dalam arti luas lanjutnya, Pemprov Kaltara juga sudah menyiapkan sumberdaya manusia yang bekerjasama dengan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), yakni dengan cara melakukan pembinaan bagi petani pemula.

Pihaknya juga telah melakukan studi banding ke Sumatera Barat guna melihat keunggulan padi Salibu di daerah itu, pasalnya jenis padi ini memiliki keunggulan yang hanya ditanam sekali, tetapi bisa dipanen hingga tujuh kali.

Studi banding dimaksudkan untuk melihat teknik dan pola tanam padi Salibu, kemudian ilmu yang diperoleh itu akan diterapkan di Kaltara guna meningkatkan dan mengembangkan produksi maupun produktivitasnya.

Jenis padi Salibu bisa dikembangkan di Kaltara karena kondisi iklim dan tanahnya relatif sama, sehingga hal ini diharapkan berhasil guna tercapainya keinginan swasembada beras, bahkan bisa surplus.   (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014