Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan proposal  pembangunan rumah susun ASN di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan skema Kerja sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU) dari dua konsorsium, saat ini dalam tahap evaluasi.

"Mereka yang sudah memasukkan proposal dua konsorsium yakni PT Summarecon Agung Tbk serta Konsorsium CCFG China," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan PUPR Herry Trisaputra Zuna di Jakarta, Jumat.

Herry mengatakan kedua proposal tersebut dalam tahap evaluasi, dan setelah dievaluasi akan disampaikan kepada pimpinan.

"Segera setelah evaluasi, kita akan laporkan kepada pimpinan," katanya.

Sebagaimana diketahui, perumahan bagi ASN di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam bentuk apartemen.

Kementerian PUPR mengajukan pembangunan 47 tower (menara) apartemen ASN dengan nilai kurang lebih Rp9,4 triliun.

Terkait pengadaannya, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa untuk pembangunan rumah bagi ASN kalau bisa sebagian dari APBN serta mayoritas dari Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Rusun hunian tersebut disesuaikan dengan tingkatan ASN, semakin tinggi pangkat ASN rumah susun hunian bakal lebih luas dan paling kecil luas unit rumah susun hunian ASN sekitar 98 meter persegi. Rusun untuk hunian ASN, sekelas apartemen dengan 47 menara dan tiap menara rata-rata dibangun 12 lantai.

Pembangunan rusun hunian untuk pegawai pemerintah sesuai konsep kota mengelola dan menjaga ekosistem hutan, sehingga rumah susun dibangun dengan tidak banyak memotong hutan.

Pemerintah sendiri telah menyiapkan empat skenario pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Empat skenario tersebut adalah pertama pemindahan sebanyak 2.000 ASN, kedua sebanyak 5.700 ASN, ketiga sebanyak 60.000 ASN, dan keempat sebanyak 100.000 ASN.

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023