Samarinda (ANTARA Kaltim)- Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor menilai, Konvensi Rakyat merupakan wadah tepat dan strategis yang akan melahirkan figur pemimpin nasional pilihan rakyat yang hebat.

"Calon pemimpin nasional ke depan yang hebat akan lahir dari Konvensi Rakyat yang digagas tokoh-tokoh bangsa," katanya di Sangatta, Sabtu.

Ia mengatakan, calon pemimpin bangsa pilihan rakyat yang akan lahir dari "Konvensi Rakyat" itu akan mampu mengatasi semua persoalan bangsa dan juga diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ditanya soal keikusertaannya dalam Konvensi Rakyat, Isran Noor yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur itu menegaskan, dirinya ikut karena diundang oleh panitia konvensi Capres versi rakyat.

"Saya diundang oleh panitia untuk ikuti Konvensi Rakyat. Karena diundang saya pasti hadir," ujarnya.

Dia mengatakan, "Konvensi Rakyat" bertujuan untuk mencari calon Presiden (capres) versi rakyat itu tepat dan strategis untuk menyampaikan pandangan dan gagasan tentang bagaimana mengatasi semua persoalan dan kondisi bangsa saat ini.

Bangsa ini, menurut Isran Noor, butuh figur dan pemimpin yang memiliki pandangan dan gagasan yang hebat dan mampu mengatasi persoalan-persoalan bangsa yang kian memprihatinkan.

"Soal nanti saya terpilih atau tidak terpilih dalam Konvensi Rakyat itu, tidak masalah. Yang jelas saya ingin menyampaikan gagasan dalam mengelola negeri yang kaya dengan sumber daya alam ini," katanya.

Ia mengaku tidak mempermasalahkan, apakah terpilih atau tidak, karena keinginannya ikut di konvensi memang untuk memaparkan apa-apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh rakyat Indonesia.

"Bangsa Indonesia sudah 68 tahun merdeka tapi persoalan bangsa cukup banyak dan itulah yang diharapkan segera dibenahi pemimpin baru 2014," ujarnya.

Konvensi Rakyat diikuti tujuh tokoh. Mereka adalah, Anni Iwasaki (tokoh perempuan), Isran Noor (Bupati Kutai Timur), Ricky Sutanto (pengusaha), Rizal Ramli (mantan Menteri Ekonomi), Sofjan Siregar (Rektor Universitas Islam Eropa), Tony Ardie (aktivis senior), dan Yusril Ihza Mahendra (mantan Menkum HAM).  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014