Kepala Tim Riset DBS Group Research Maynard Priajaya Arif optimistis sektor perbankan dan konsumsi mampu menunjang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tumbuh positif pada semester II tahun 2023 ini.
“Nah secara sektor, mungkin dari tim analis kita untuk sektor-sektor di IHSG, untuk semester kedua kita positif di sektor perbankan, konsumsi, lalu juga sedikit lebih defensif di sektor telekomunikasi,” kata Maynard dalam acara Media Briefing Bank DBS, di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Maynard memprediksi sektor sawit juga mampu tumbuh, namun ia memberikan catatan bahwa hal tersebut tergantung dari adanya fenomena alam El Nino.
Sedangkan untuk beberapa sektor lain seperti energi, kesehatan, properti dan ritel, Maynard cenderung menilai pergerakan yang netral sepanjang semester kedua tahun ini.
“Sementara untuk beberapa sektor yang menyangkut komoditas seperti energi, dan juga metal kita cenderung masih hati-hati karena kita melihat bahwa perkembangan harganya mungkin masih belum stabil, dan juga masih ada potensi bahwa pendapatannya dan kinerjanya bisa di bawah ekspektasi di tahun 2023 ini,” ujarnya.
Adapun ia memproyeksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencapai level 7.500 pada akhir 2023 mendatang.
“Target IHSG akhir tahun 2023 sekitar 7.500. Untuk pertumbuhan ekonomi rata-rata market kita dibanding market ASEAN lain salah satu yang bagus. Kalau kita lihat pertumbuhannya di 5 persen untuk ekonomi, sementara valuasinya di indeks itu sekitar 0,79," kata Maynard.
Selain IHSG, bursa saham Hong Kong Indeks Hang Seng (HSI) juga diprediksi mampu tumbuh positif dengan bertengger di level 22.000 pada semester ke-2 tahun ini. Namun, bursa saham lainnya seperti Strait Times Index (STI) dan Indeks SET belum menunjukkan adanya pertumbuhan positif atau masih diproyeksikan netral sampai akhir 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
“Nah secara sektor, mungkin dari tim analis kita untuk sektor-sektor di IHSG, untuk semester kedua kita positif di sektor perbankan, konsumsi, lalu juga sedikit lebih defensif di sektor telekomunikasi,” kata Maynard dalam acara Media Briefing Bank DBS, di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Maynard memprediksi sektor sawit juga mampu tumbuh, namun ia memberikan catatan bahwa hal tersebut tergantung dari adanya fenomena alam El Nino.
Sedangkan untuk beberapa sektor lain seperti energi, kesehatan, properti dan ritel, Maynard cenderung menilai pergerakan yang netral sepanjang semester kedua tahun ini.
“Sementara untuk beberapa sektor yang menyangkut komoditas seperti energi, dan juga metal kita cenderung masih hati-hati karena kita melihat bahwa perkembangan harganya mungkin masih belum stabil, dan juga masih ada potensi bahwa pendapatannya dan kinerjanya bisa di bawah ekspektasi di tahun 2023 ini,” ujarnya.
Adapun ia memproyeksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencapai level 7.500 pada akhir 2023 mendatang.
“Target IHSG akhir tahun 2023 sekitar 7.500. Untuk pertumbuhan ekonomi rata-rata market kita dibanding market ASEAN lain salah satu yang bagus. Kalau kita lihat pertumbuhannya di 5 persen untuk ekonomi, sementara valuasinya di indeks itu sekitar 0,79," kata Maynard.
Selain IHSG, bursa saham Hong Kong Indeks Hang Seng (HSI) juga diprediksi mampu tumbuh positif dengan bertengger di level 22.000 pada semester ke-2 tahun ini. Namun, bursa saham lainnya seperti Strait Times Index (STI) dan Indeks SET belum menunjukkan adanya pertumbuhan positif atau masih diproyeksikan netral sampai akhir 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023