Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor meminta Laboratorium Kultur Jaringan yang dimiliki pemerintah setempat mengembangkan berbagai jenis varietas tanaman unggul untuk menunjang program pertanian nasional.
"Sebaiknya tidak terbatas pada satu jenis tanaman, harus berbagai macam tanaman yang dikembangkan. Kalau bisa dilaksanakan, maka laboratorium ini akan cepat maju. Apalagi sudah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)," kata Isran Noor saat meninjau Laboratorium Kultur Jaringan milik Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Induk (BBI) Dinas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kaltim, di Samarinda, Minggu
Ia mengatakan jika sudah menjadi BLUD, maka Laboratorium Kultur Jaringan ini akan menjadi proyek percontohan nasional.
"Saat ini memang sudah ada laboratorium milik swasta, namun tidak komersilkan, tapi kalau sudah menjadi BLUD pasti akan maju dan komersial," kata Isran Noor.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana, menjelaskan gedung dan laboratorium baru Kultur Jaringan ini dibangun sejak 2022 dan baru beroperasi sejak April 2023.
Namun sejak tahun 2021 sampai 2022 UPTD BBI Dinas TPH sudah melakukan uji dan percobaan untuk kultur jaringan dan setelah selesai pembangunan gedung baru, barulah pindah pada April 2023 lalu.
"Setelah pindah, didukung peralatan yang baru pula, kita sudah mulai memperbanyak kultur jaringan dengan menggunakan teknik bioreaktor dari hasil kultur yang sudah dibuat sebelumnya, seperti berbagai jenis pisang, termasuk mengkultur jenis porang, kaladium, aglonema, dan terakhir dengan teknik sumatik embrio genesis tanaman berkayu yaitu tanaman alpukat, termasuk anggrek," papar Siti Farisyah Yana.
Untuk pengoperasian Laboratoriun Kultur Jaringan ini, lanjutnya, dilakukan oleh putra-putri Kaltim yang merupakan lulusan Universitas Mulawarman dan Universitas Brawijaya yang terdiri sembilan orang.
"Sembilan orang itu sudah mengikuti pelatihan, sehingga pelaksanaan kultur jaringan akan mereka dilakukan, dan untuk peralatan kultur jaringan ada yang baru dibeli, buatan dari Italia," jelas Yana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Sebaiknya tidak terbatas pada satu jenis tanaman, harus berbagai macam tanaman yang dikembangkan. Kalau bisa dilaksanakan, maka laboratorium ini akan cepat maju. Apalagi sudah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)," kata Isran Noor saat meninjau Laboratorium Kultur Jaringan milik Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Induk (BBI) Dinas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kaltim, di Samarinda, Minggu
Ia mengatakan jika sudah menjadi BLUD, maka Laboratorium Kultur Jaringan ini akan menjadi proyek percontohan nasional.
"Saat ini memang sudah ada laboratorium milik swasta, namun tidak komersilkan, tapi kalau sudah menjadi BLUD pasti akan maju dan komersial," kata Isran Noor.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana, menjelaskan gedung dan laboratorium baru Kultur Jaringan ini dibangun sejak 2022 dan baru beroperasi sejak April 2023.
Namun sejak tahun 2021 sampai 2022 UPTD BBI Dinas TPH sudah melakukan uji dan percobaan untuk kultur jaringan dan setelah selesai pembangunan gedung baru, barulah pindah pada April 2023 lalu.
"Setelah pindah, didukung peralatan yang baru pula, kita sudah mulai memperbanyak kultur jaringan dengan menggunakan teknik bioreaktor dari hasil kultur yang sudah dibuat sebelumnya, seperti berbagai jenis pisang, termasuk mengkultur jenis porang, kaladium, aglonema, dan terakhir dengan teknik sumatik embrio genesis tanaman berkayu yaitu tanaman alpukat, termasuk anggrek," papar Siti Farisyah Yana.
Untuk pengoperasian Laboratoriun Kultur Jaringan ini, lanjutnya, dilakukan oleh putra-putri Kaltim yang merupakan lulusan Universitas Mulawarman dan Universitas Brawijaya yang terdiri sembilan orang.
"Sembilan orang itu sudah mengikuti pelatihan, sehingga pelaksanaan kultur jaringan akan mereka dilakukan, dan untuk peralatan kultur jaringan ada yang baru dibeli, buatan dari Italia," jelas Yana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023