Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, pada 2014 berkomitmen meminimalisir banjir dengan berkonsentrasi pada normalisasi Sungai Karang Mumus serta membangun drainase.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah kami perintahkan untuk ke lokasi-lokasi yang rawan banjir," kata Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, saat mengunjungi sejumlah taman kota di daerah itu, Jumat.

Ia juga menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan agar turun ke titik-titik banjir untuk mengatur arus lalu lintas guna mengatasi kemacetan.

Syaharie Jaang mengaku prihatin oleh bencana banjir yang tidak bisa dihindari karena berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah itu akan mengalami curah hujan tinggi.

"Bagaimana pun saat ini sedang terjadi pasang ditambah curah hujan tinggi serta beberapa drainase yang belum normal, sehingga berdampak terhadap terjadinya genangan air di jalan. Tapi kita akan terus berusaha meminimalisirnya," katanya.

Selain akan berkonsentrasi pada progam semenisasi dan meminimalisir banjir, Pemkot Samarinda juga akan berupaya menata keindahan kota itu.

"Selain program semenisasi jalan dan meminimalisir banjir pada 2014 ini kami juga akan menata wajah kota dari segi kebersihan, keindahan juga kemacetan," kata Syaharie Jaang.

Menurut dia, taman-taman kota akan terus dibangun dan benahi, lampu penerangan dan lampu hias serta lampu lampion, termasuk tempat parkir akan juga ditata agar menampilkan kesan yang rapi sebab jika tidak ditata dapat merusak keindahan kota.

Wali Kota samarinda bersama Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Samarinda Sugeng Chairudin meninjau sejumlah taman kota di daerah itu diantaranya, Taman Cerdas di Jalan S Parman, taman di bantaran Sungai Karang Mumus, taman Niaga Selatan, Lampu Lampion di depan Kantor Gubernur Kaltim, taman Tugu Tambangan, taman di samping Jembatan Mahakam.

Ia mengimbau seluruh warga Samarinda agar tetap menjaga kebersihan taman kota yang telah dibangun tersebut.

"Kami telah meminta Ketua RT untuk ikut mengawasi taman kota yang ada di wilayahnya masing-masing agar tetap bersih dan indah serta meminta warga tidak merusak taman tersebut," ujar Syaharie Jaang.

Dia menyatakan kekecewaanya saat melihat Taman Niaga Selatan yang terganggu akibat adanya parkir liar.

"Taman yang berada di salah satu kawasan yang menjadi kebanggaan Kota Samarinda yakni Citra Niaga tersebut terlindungi oleh adanya parkir. Jadi, saya minta agar tidak ada lagi yang boleh parkir di depan kawasan Taman Ctra Niaga," kata Syaharie Jaang.

Sementara, keberadaan Taman Cerdas menurut Syaharie Jaang merupakan wahana pendidikan bagi anak-anak yang juga digunakan oleh warga lanjut usia (lansia).

"Selain sebagai taman pendidikan, Taman Cerdas nanti juga bisa digunakan untuk jogging, arena bermain anak-anak, terapi kak serta terdapat rambu-rambu lalu lintas sebagai pembelajaran dini. Bisa saja TK-TK yang ada di Samarinda dijadwalkan untuk bermain sambil belajar, karena ada juga beberapa jenis binatang dan tanaman," kata Syaharie Jaang.   (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014