BTPN Syariah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga Kuartal I 2023 telah menyalurkan pembiayaan kepada pelaku ultra-mikro UMKM dengan nilai Ro76,34 miliar.
"Sebanyak 28.000 perempuan (ultra-mikro) yang memperoleh pembiayaan usaha itu tergabung dalam 2.714 kelompok, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan," ujar Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Wilayah Kalimantan Andi Agustiawan di Samarinda, Sabtu.
Andi mengatakan target pembiayaan pada 2023 mencapai Rp100 miliar untuk pelaku UMKM di Kaltim.
BTPN bukan hanya memberikan akses keuangan melalui pembiayaan, melainkan juga akses pengetahuan lewat program pendampingan.
Pelaku usaha ultra-mikro yang mendapatkan pembiayaan BTPN antara lain Endang Jumalini dan Siti Faisyah.
"Kami juga terinspirasi kisah-kisah nasabah dalam perjuangan mewujudkan niat baik demi hidup yang lebih berarti, salah satunya
cerita Ibu Endang, pemilik usaha amplang, panganan khas Samarinada dan usaha Ibu Siti dengan usaha sembakonya," kata Andi.
Andi menilai ketekunan dan kegigihan kedua perempuan itu menempatkan mereka sebagai nasabah inspiratif karena mereka berhasil membangun perilaku unggul, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu di antara anggota komunitas.
Hal lain yang juga diberikan BTPN kepada pelaku usaha adalah akses suplai dan pasar agar meningkatkan pertumbuhan UMKM ultra-mikro.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Sebanyak 28.000 perempuan (ultra-mikro) yang memperoleh pembiayaan usaha itu tergabung dalam 2.714 kelompok, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan," ujar Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Wilayah Kalimantan Andi Agustiawan di Samarinda, Sabtu.
Andi mengatakan target pembiayaan pada 2023 mencapai Rp100 miliar untuk pelaku UMKM di Kaltim.
BTPN bukan hanya memberikan akses keuangan melalui pembiayaan, melainkan juga akses pengetahuan lewat program pendampingan.
Pelaku usaha ultra-mikro yang mendapatkan pembiayaan BTPN antara lain Endang Jumalini dan Siti Faisyah.
"Kami juga terinspirasi kisah-kisah nasabah dalam perjuangan mewujudkan niat baik demi hidup yang lebih berarti, salah satunya
cerita Ibu Endang, pemilik usaha amplang, panganan khas Samarinada dan usaha Ibu Siti dengan usaha sembakonya," kata Andi.
Andi menilai ketekunan dan kegigihan kedua perempuan itu menempatkan mereka sebagai nasabah inspiratif karena mereka berhasil membangun perilaku unggul, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu di antara anggota komunitas.
Hal lain yang juga diberikan BTPN kepada pelaku usaha adalah akses suplai dan pasar agar meningkatkan pertumbuhan UMKM ultra-mikro.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023