Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Paser mengoptimalkan peran anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di sejumlah desa untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Ada 959 anggota MPA yang tersebar di 50 desa. Mereka mitra kami untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala Dinas Damkar Kabupaten Paser M. Lukman Darma, di Tanah Grogot, Rabu (13 /6).
Ia mengatakan, diperkirakan fenomena pemanasan suhu muka laut atau El Nino di atas normal akan terjadi pada Agustus nanti.
Lukman menjelaskan, fenomena tersebut akan memicu kemarau yang berdampak pada terjadinya gagal panen dan kebakaran hutan dan lahan.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Damkar Paser melakukan koordinasi lintas sektor yang merupakan kunci keberhasilan pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya Karhutla.
“Termasuk keterlibatan masyarakat yang tergabung dalam MPA,” katanya.
Damkar Paser kata Lukman, juga melibatkan Damkar di tujuh kecamatan untuk mencegah Karhutla.
Ia menjelaskan, dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Paser, diantaranya tiga kecamatan yang belum memiliki petugas Damkar yakni Kecamatan Tanjung Harapan, Paser Belengkong, dan Kecamatan Batu Engau.
“Di tiga kecamatan itu urusan Damkar masih dirangkap oleh petugas Satpol PP,” sebutnya.
Lukman mengungkapkan, selain kesiapan sumber daya manusia, Damkar Paser juga memastikan ketersediaan sarana dan armada. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya Karhutla secara meluas.
“Petugas sudah dilengkapi dengan peralatan pompa, selang, baju anti panas, dan armada trail di setiap kecamatan,” ucapnya.
Lukman menambahkan, pada tahun 2022 Dinas Damkar telah mengadakan delapan unit armada Damkar, satu unit mobil water suplai PTO, satu unit mobil slip on, dan 40 unit motor trail untuk petugas kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
“Ada 959 anggota MPA yang tersebar di 50 desa. Mereka mitra kami untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” kata Kepala Dinas Damkar Kabupaten Paser M. Lukman Darma, di Tanah Grogot, Rabu (13 /6).
Ia mengatakan, diperkirakan fenomena pemanasan suhu muka laut atau El Nino di atas normal akan terjadi pada Agustus nanti.
Lukman menjelaskan, fenomena tersebut akan memicu kemarau yang berdampak pada terjadinya gagal panen dan kebakaran hutan dan lahan.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Damkar Paser melakukan koordinasi lintas sektor yang merupakan kunci keberhasilan pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya Karhutla.
“Termasuk keterlibatan masyarakat yang tergabung dalam MPA,” katanya.
Damkar Paser kata Lukman, juga melibatkan Damkar di tujuh kecamatan untuk mencegah Karhutla.
Ia menjelaskan, dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Paser, diantaranya tiga kecamatan yang belum memiliki petugas Damkar yakni Kecamatan Tanjung Harapan, Paser Belengkong, dan Kecamatan Batu Engau.
“Di tiga kecamatan itu urusan Damkar masih dirangkap oleh petugas Satpol PP,” sebutnya.
Lukman mengungkapkan, selain kesiapan sumber daya manusia, Damkar Paser juga memastikan ketersediaan sarana dan armada. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya Karhutla secara meluas.
“Petugas sudah dilengkapi dengan peralatan pompa, selang, baju anti panas, dan armada trail di setiap kecamatan,” ucapnya.
Lukman menambahkan, pada tahun 2022 Dinas Damkar telah mengadakan delapan unit armada Damkar, satu unit mobil water suplai PTO, satu unit mobil slip on, dan 40 unit motor trail untuk petugas kecamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023