Harga telur ayam ras di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami gejolak ringan selama Mei 2023 karena beberapa sebab, seperti banyaknya acara halal bi halal setelah Hari Raya Idul Fitri, kemudian sejumlah warga menggelar selamatan karena akan berangkat haji.
"Namun warga tidak perlu khawatir karena kenaikan harga ini hanya bersifat temporer, di momentum tertentu saja, lagi pula stok telur masih aman karena diproduksi oleh peternak lokal," ujar Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Amaylia Dina di Samarinda, Rabu.
Sedangkan gejolak ringan sepanjang Mei ini adalah pada pekan pertama harga telur ayam ras di Kaltim rata-rata sebesar Rp36.355 per kilogram (kg), pada pekan kedua mengalami penurunan hingga menjadi Rp36.000 per kg.
Kemudian pada pekan kedua Mei kembali naik menjadi Rp36.376 per kg, sehingga kenaikan ini masih wajar karena harga hampir kembali seperti posisi pekan pertama Mei, kemudian pada pekan keempat Mei ini kembali naik menjadi 37.216 per kg.
Dina mengatakan, harga telur ayam yang rata-rata Rp37.216 per kg ini merupakan hasil perhitungan dari 10 daerah (semua kabupaten/kota) di Kaltim, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Berau, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, dan Mahakam Ulu.
Dilihat dari jenjang tingkat harga pada pekan keempat Mei, katanya, maka harga telur termahal berada di Kabupaten Mahakam Ulu, sedangkan yang paling murah berada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rincian jenjang harga tersebut adalah di Mahakam Hulu rata-rata dengan harga Rp65.000 per kg, Kota Bontang rata-rata seharga Rp40.313 per kg, Kabupaten Kutai Timur Rp35.200 per kg, Kabupaten Paser Rp35.000 per kg.
"Kemudian Kota Balikpapan rata-rata Rp34.000 per kg, Kabupaten Kutai Barat Rp33.650 per kg, Kota Samarinda Rp33.500 per kg, Kabupaten Penajam Paser Utara Rp32.500 per kg, Kabupaten Berau Rp32.000 per kg, dan Kutai Kartanegara Rp31.000 per kg," kata Dina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Namun warga tidak perlu khawatir karena kenaikan harga ini hanya bersifat temporer, di momentum tertentu saja, lagi pula stok telur masih aman karena diproduksi oleh peternak lokal," ujar Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Amaylia Dina di Samarinda, Rabu.
Sedangkan gejolak ringan sepanjang Mei ini adalah pada pekan pertama harga telur ayam ras di Kaltim rata-rata sebesar Rp36.355 per kilogram (kg), pada pekan kedua mengalami penurunan hingga menjadi Rp36.000 per kg.
Kemudian pada pekan kedua Mei kembali naik menjadi Rp36.376 per kg, sehingga kenaikan ini masih wajar karena harga hampir kembali seperti posisi pekan pertama Mei, kemudian pada pekan keempat Mei ini kembali naik menjadi 37.216 per kg.
Dina mengatakan, harga telur ayam yang rata-rata Rp37.216 per kg ini merupakan hasil perhitungan dari 10 daerah (semua kabupaten/kota) di Kaltim, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Berau, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, dan Mahakam Ulu.
Dilihat dari jenjang tingkat harga pada pekan keempat Mei, katanya, maka harga telur termahal berada di Kabupaten Mahakam Ulu, sedangkan yang paling murah berada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rincian jenjang harga tersebut adalah di Mahakam Hulu rata-rata dengan harga Rp65.000 per kg, Kota Bontang rata-rata seharga Rp40.313 per kg, Kabupaten Kutai Timur Rp35.200 per kg, Kabupaten Paser Rp35.000 per kg.
"Kemudian Kota Balikpapan rata-rata Rp34.000 per kg, Kabupaten Kutai Barat Rp33.650 per kg, Kota Samarinda Rp33.500 per kg, Kabupaten Penajam Paser Utara Rp32.500 per kg, Kabupaten Berau Rp32.000 per kg, dan Kutai Kartanegara Rp31.000 per kg," kata Dina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023