Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalimantan Timur (FKPT Kaltim) terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah tindakan radikal terorisme, diantaranya dengan menggelar "Camping Keberagaman" yang melibatkan guru agama dari sejumlah sekolah. 

"Dalam Camping Keberagaman ini kami melibatkan 70 hari agama mulai SD jingga SMA dan yang sederajat, ada Guru Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, pokoknya ini semua agama kami rangkul," ujar Ketua FKPT Provinsi Kaltim Ahmad Jubaidi di Samarinda, Rabu. 

Camping Keberagaman ini digelar untuk mempertahankan kedamaian beragama di sekolah dalam pencegahan radikal terorisme, sekaligus kampanye damai beragama, dan pembuatan video bahan ajar di sekolah melalui FKPT Kaltim.

Kegiatan ini digelar, lanjutnya, dalam rangka "road show" Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ke Samarinda, sehingga kemah bersama para guru ini digelar dua hari mulai Rabu ini hingga Kamis. 
 
Ketua FKPT Kaltim Ahmad Jubaidi diwawancarai wartawan di Samarinda, Rabu (15/3) (ANTARA / M Ghofar)

BNPT dan FKPT Kaltim, katanya, tidak bisa bekerja hanya berdua dalam penanggulangan maupun pencegahan radikal dan terorisme, namun harus melibatkan banyak pihak dan lintas sektor, sehingga selama ini telah bekerja dengan berbagai elemen, termasuk hari ini dengan para guru agama. 

Camping Keberagaman ini diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain pemahaman tentang berbagai aliran yang bertujuan memecah belah kerukunan beragama, praktik moderasi beragama, membuat narasi lewat medsos, membuat video keberagamaan agama, dan deklarasi damai. 

Dalam praktik pembuatan narasi dan video, katanya, dibentuk beberapa kelompok yang masing-masing kelompok merupakan guru-guru yang berbeda agama, sehingga mereka akan berkolaborasi dan berkreasi untuk membuat narasi tentang hidup damai meski mereka berbeda agama. 

Dari pengalaman secara kelompok yang melibatkan lintas agama ini, lanjutnya, maka akan menjadi bahan ajar bagi mereka untuk ditularkan kepada para murid, sekaligus ditularkan kepada rekan mereka sesama guru, sehingga ke depan makin banyak guru yang turut berkampanye tentang pentingnya makna damai. 

"Kegiatan yang kami lakukan ini, termasuk tindak lanjut oleh guru setelah ini, tentu untuk mencegah dari kelompok yang tidak senang dengan keberagaman, termasuk kelompok yang melakukan berbagai cara untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya. 
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023