PADA manusia, usia 13 tahun merupakan periode peralihan dari masa anak-anak menuju remaja.

Pada fase ini, pola fikir pun mengalami peningkatan guna mencari pengetahuan lebih luas.

Gambaran tersebut juga dialami oleh sanggar seni tari Yayasan Gubang Kutai Kartanegara (Kukar) yang pada 28 November ini berusia 13 tahun.

Di usia 13 tahun tersebut Yayasan Gubang yang diketuai kata Hariansya mencoba lebih matang dalam segala hal dan lebih mandiri.

"Ibarat remaja, kami berusaha tidak, tapi lebih kepada menanamkan sikap untuk tetap berkesian yang berakar dari tradisi daerah tercinta ini," ungkapnya.

Bertepatan dengan hari jadi yang ke-13, Yayasan Gubang Kukar menggelar panggung seni bertema "Melayu di Tanah Tua", Kamis (28/11) malam di Gedung Puteri Junjung Buyah, Tenggarong.

Panggung seni tersebut kata Heriansya khusus menampilkan tarian Jepen Melayu Kutai murni.

Hal tersebut berkaitan dengan komitmen Yayasan Gubang yang tetap mempertahankan karya dari budaya lokal.

Tarian Jepen Melayu di Tanah Tua menurut dia merupakan bentuk keprihatinan terhadap seni budaya asli Kutai yang masih kurang mendapat perhatian.

"Dewasa ini, banyak orang lebih suka dengan budaya luar sehingga peningalan leluhur menjadi terpinggirkan," katanya.

Panggung seni khusus Jepen Melayu Kutai, menurutnya merupakan upaya untuk mengangkat dan menunjukkan bahwa kesenian asli wajib untuk mendapatkan perhatian lebih.

Pada pagelaran "Melayu di Tanah Tua" itu, ruangan Gedung Puteri Junjung Buyah akan didekorasi sedemikian rupa dengan menonjolkan nuansa Kutai.

Saat memasuki pintu bangunan tua yang terletak di sebelah Kedaton Kesultanan Kutai itu, penonton akan disambut dua gadis penerima tamu yang menggunakan pakaian khas melayu Kutai, dengan latar belakang "Geta" atau pelaminan Kutai.  Sementara, panggung di dalam gedung juga dihiasi ornamen-ornamen khas Kutai.

Ada lima tarian Jepen yang disuguhkan Yayasan Gubang pada pagelaran tersebut, yakni Begubangan, Bekipas, Tajong, Mandik Kawa dan yang terakhir adalah Jepen Genjoh Mahakam.

Seluruh tarian tersebut merupakan hasil garapan Hariansya yang berakar dari gerakan dasar Jepen Kutai.

Jepen Begubangan kata Hariansya merupakan gambaran masyarakat asli Kutai yang beraktivitas di Sungai Mahakam dengan menggunakan gubang atau perahu.

Jepen Begubangan mengandung falsafah membawa harapan mencapai tujuan.

Sedangkan Jepen bekipas, menyiratkan pesan meski situasi panas namun suasana hati jangan sampai ikut menjadi gerah, tapi tetap terkontrol.

Adapun Jepen Tajong berarti kain sarung, yang bermakna menyatukan keragaman dalam simbol ikatan benang di Tajong sebagai wujud semangat kebersamaan.

Kemudian, Jepen Mandik Kawa yang berarti tidak boleh, bermakna agar masyarakat berbudaya tidak melupakan kodrat serta etika yang ada.

Tarian pamungkas yang berjudul Jepen Genjoh Mahakam merupakan wujud visualisasi kehidupan dinamis masyarakat Kutai.

Seluruh tarian tersebut diiringi musik Tingkilan khas Kutai, dengan alat musik utama Gambus yang juga merupakan binaan Yayasan Gubang.

Saat jeda tarian, pada pagelaran itu ditampilkan lagu Kutai dengan irama keroncong Tingkilan.

Pagelaran yang disaksikan peminat seni dan para pemuda dan warga Tenggarong dan sekitarnya yang memenuhi gedung itu, didanai pribadi oleh Hariansya dan Yayasan Gubang.

"Tidak ada sponsor maupun bantuan dari manapun, ini hanya  wujud tekad kami untuk tampil," ungkapya.

Hingga usianya yang ke 13 tahun, yayasan Gubang memiliki segudang prestasi, baik lokal mauoun nasional, diantaranya juara I koreografi dan tari terbaik Festival Tari se-Kaltim pada 2004.

Pada 2011 Yayasan Gubang meraih Juara I penata tari terbaik Zapin Internasional di Samarinda serta Juara III nasional parade tari nusatara di TMII, Jakarta pada 2013.

Yayasan Gubang juga dipercaya melakukan pembinaan seni tari tradisional mulai sekolah TK hingga perguruan Tinggi.

"Apa yang kami lakukan semata untuk mengangkat kekayaan budaya peninggalan leluhur di daerah, agar tetap lestari," demikian ujarnya. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013