Program beasiswa penuh untuk masyarakat Sangatta, Bengalo dan Rantau Pulung, merupakan program kerja sama antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Program ini sebagai bentuk dukungan KPC terhadap program Gerakan Daerah Pembangunan Agribisnis (Gerdabangagri), yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Sebagai bentuk apresiasi, manajemen KPC dengan IPB menggelar acara syukuran, atas wisuda perdana program beasiswa utusan daerah antara KPC dengan IPB .Syukuran digelar di ruang Sidang Fakultas Peternakan IPB, Bogor, Jawa Barat. Acara itu dihadiri juga oleh seluruhpeserta beasiswa KPC di IPB.

Manager Community Empowerment KPC Nurul Karim menyampaikan rasa terimakasih kepada IPB, yang telah mendidik para penerima beasiswa, sehingga bias meraih predikat cumlaude. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak IPB yang telah mendidik anak-anak kami, sehingga bias lulus dengan predikat cumlaude,” ujar Nurul.

Nurul sempat mengenang, saat awal mula program kerja sama beasiswa untuk pelajar dari KutaiTimur.“Masih kemarin rasanya saat saya berbincang – bincang dengan Pak Luki Abdullah (DekanFakultasPeternakan IPB, red) beserta beberapa dosen Fapet IPB. Kapan ya, anak – anak kami dari Sangatta bias kuliah di sini?.Ternyata,  perbincangan itulah yang kemudian membuka jalur beasiswa utusan daerah ini,” kenang Nurul.
Selanjutnya, Nurul berharap lulusan beasiswa KPC dapat memberikan kontribusi untuk pembangunan Kutai Timur pada masa yang akan datang. Hal itu sesuai dengan misi KPC, yang ingin membangun kemandirian masyarakat pada masa yang akan datang. “Kami berharap lulusan IPB ikut membangun perekonomian daerah di KutaiTimur, agar tercipta masyarakat yang mandir ipada masa yang akan datang,” kata Nurul.

Diwawancarai terpisah, Prof. Dr. Ir. Panca Dewi Manu Hara Karti, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan dan Ketua Komisi Kerjasama Fakultas Peternakan, menyatakan kebanggaannya terhadap penerima beasiswa penuh KPC.
“Dengan program beasiswa utusan daerah, kita mengharapkan putra – putri yang unggul di daerah dapat diberikan bantuan biaya kuliah. Ternyata mereka dapat komit sehingga hasilnya sungguh bagus dan membanggakan. Kita menyebutnya mutiara yang terpendam,” kata Panca.

                              Seperti Mimpi
Muhammad Asrianto Malik, Peserta Beasiswa KPC
Rasanya seperti mimpi .Saya orang pedalaman yang dianggap perlu disetarakan kurikulumnya, tetapi ternyata bias bersaing dengan mahasiswa asal kota besar, apalagi masuk salah satu kampus favorit di Indonesia.
Semua ini terjadi karena beasiswa penuh yang dibiayai KPC. Ini yang memotivasi belajar saya, sehingga bias meraih IPK tinggi (3,00), sejak semester awal. Terimakasih kepada KPC, karena kesuksesan ini membuat saya bias membanggakan orang tua dan temen – temen.

Setelah ini, saya harus kembali ke daerah untuk membangun daerah saya. Saya ingin membangun usaha peternakan bersama KPC.
Saya setuju sekali dengan moto KPC “Lebih Dari Menambang”. Artinya, tidak sekedar menambang, tetapi peduli terhadap lingkungan sekitar dan itu benar-benar direalisasikan. Meskipun kontrak KPC akan berakhir, tapi ada usaha mempersiapkan masyarakat daerah menjadi mandiri dan bias membangun perekonomian di bidang lainnya.  

                                Peternak Profesional
Sarifuddin Hasri, Peserta Beasiswa KPC Saya rasakan bangga sekali dikasih kepercayaan beasiswa kuliah di pulau Jawa. Sebelumnya tidak pernah kebayang. Sangat penting beasiswa ini, apalagi ini adalah beasiswa full, yang dapat meringankan beban Orang tua. Siapa sih yang gakmau?.

Setelah masuk Fakultas  Peternakan IPB, cita – cita saya, yang pasti menjadi peternak yang professional. Harus membanggakan almamater, jadi harus bias bersaing dengan lulusan dari universitas terbaik lainnya di dunia kerja.
Untuk Kutai Timur, saya ingin agar statistic peternakan yang masih rendah,  masyarakatnya diajak beternak, karena berkelanjutan. Tidak hanya tambangsaja. Selama orang masih makan daging, telur, minum susu, peternakan terus dibutuhkan.

                          Tak Akan Sukses Tanpa KPC
Malik, Ayah dari Muhammad Asrianto Malik Memangdari SD, anak saya itu sudah ranking terus dan bahkan rangking sampai di SMA. Pembawaannya diam, tapi rajin belajar. Keseharianya belajar, tidur, pergi main bola dan futsal. Dia memang rajin belajar dari dulu.Tapi walaupun anak pintar, tidak mungkin bisa berprestasi seperti ini kalau tidak ada yang membantu biaya. Makanya, waktu dulu wali kelasnya mengajak ikut beasiswa KPC, saya terus bilang, kamu harus rajin karena kita tidak mampu. Setelah lihat hasilnya hari ini, saya senang dan bangga sekali rasanya. Makanya, saya terima kasih sekali kepada KPC.

                        Seperti Mutiara Yang Terpendam
Prof. Dr. Ir. Panca Dewi Manu Hara Karti, Msi, Ketua Komisi Kerjasama Fakultas Peternakan IPB. Motto kami adalah ‘mencari dan memberikan yang terbaik’. Kami mencari bibit unggul yang ada di seluruh Indonesia, melalui sistem Beasiswa Utusan Daerah (BUD). KPC salah satu institusi yang masuk ke dalam program BUD ini, dengan mahasiswa sebanyak 10 orang.

Melalui program BUD, kita harapkan putra – putri yang unggul bisa diberikan biaya. Setelah diberikan beasiswa full ternyata hasilnya mereka komit. Hasilnya sungguh bagus dan membanggakan. Kita sebut mutiara yang terpendam. Program kerjasma memotivasi anak –anak lainnya. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada KPC yang telah bekerjasama dengan IPB dari tahun 2008 lalu.(*)




Pewarta: Masnun Masud

Editor : Masnun


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013