Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan berdasarkan informasi perwakilan penghubung Kaltim di Jakarta, bahwa tidak ada warga Indonesia khususnya Kaltim yang menjadi korban Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 yang menimpa Turki-Suriah baru-baru ini.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Kaltim Andi Muhammad Ishak memastikan warga Kaltim dalam kondisi aman dan tidak terdampak maupun turut menjadi korban reruntuhan gedung di lokasi bencana.
“Berdasarkan informasi itu, maka dipastikan tidak ada warga Kaltim, bahkan Indonesia yang terdampak dari gempa Turki-Suriah” ucap Andi Muhammad Ishak, di Samarinda, Kamis.
Menurut Andi Ishak, wilayah utama yang mengalami gempa bumi hanya di wilayah Tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Suriah meliputi 11 daerah, yaitu Adana, Adyaman, Kahramanmara, Gaziantep, Diyarbakr, Hatay, Kilis, anliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig dan Elbistan.
Di wilayah tersebut diperkirakan terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim. Sebagian besar adalah pelajar, pekerja spa terapis, pasangan menikah dengan warga setempat dan pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah.
Dari 6.500 WNI yang tercatat di Turki, hampir 90 persen tinggal di kawasan Marmaris (Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli), Anatolia Tengah (Ankara, Sakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya, Eskisehir) dan Agean (Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum, Mugla).
“Jadi, WNI di daerah-daerah ini tidak terkena gempa dan semuanya dalam keadaan aman. Khusus untuk daerah Kayseri, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan runtuh,” jelas Andi Ishak.
Selanjutnya, bagi mereka yang memiliki keluarga, kerabat, teman di Turki yang berada diluar 11 kota yang terkena dampak langsung tersebut tidak perlu khawatir dan tidak disarankan untuk menghubungi hotline KBRI Ankara.
"Kebijakan ini untuk memberikan kesempatan kepada hotline disana agar fokus menanganai WNI yang terdampak langsung dari bencana tersebut," jelas Andi Ishak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Kaltim Andi Muhammad Ishak memastikan warga Kaltim dalam kondisi aman dan tidak terdampak maupun turut menjadi korban reruntuhan gedung di lokasi bencana.
“Berdasarkan informasi itu, maka dipastikan tidak ada warga Kaltim, bahkan Indonesia yang terdampak dari gempa Turki-Suriah” ucap Andi Muhammad Ishak, di Samarinda, Kamis.
Menurut Andi Ishak, wilayah utama yang mengalami gempa bumi hanya di wilayah Tenggara Turki yang berdekatan dengan perbatasan Suriah meliputi 11 daerah, yaitu Adana, Adyaman, Kahramanmara, Gaziantep, Diyarbakr, Hatay, Kilis, anliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig dan Elbistan.
Di wilayah tersebut diperkirakan terdapat sekitar 500 WNI yang bermukim. Sebagian besar adalah pelajar, pekerja spa terapis, pasangan menikah dengan warga setempat dan pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah.
Dari 6.500 WNI yang tercatat di Turki, hampir 90 persen tinggal di kawasan Marmaris (Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli), Anatolia Tengah (Ankara, Sakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya, Eskisehir) dan Agean (Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum, Mugla).
“Jadi, WNI di daerah-daerah ini tidak terkena gempa dan semuanya dalam keadaan aman. Khusus untuk daerah Kayseri, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan runtuh,” jelas Andi Ishak.
Selanjutnya, bagi mereka yang memiliki keluarga, kerabat, teman di Turki yang berada diluar 11 kota yang terkena dampak langsung tersebut tidak perlu khawatir dan tidak disarankan untuk menghubungi hotline KBRI Ankara.
"Kebijakan ini untuk memberikan kesempatan kepada hotline disana agar fokus menanganai WNI yang terdampak langsung dari bencana tersebut," jelas Andi Ishak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023