Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dari 13 korban tewas akibat kecelakaan helikopter di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, empat di antaranya adalah prajurit TNI dan sembilan lainnya warga sipil.
Komandan Kodim Malinau Kalimantan Utara Letkol Inf M Yamin Dano yang dihubungi dari Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu, mengatakan empat prajurit TNI AD yang meninggal dunia itu merupakan kru helikopter atas nama Kapten CPN Wahyu Ramdan, Lettu CPN Agung Budiarjo, Lettu CPN Rokhmat dan satu orang anggota Batalion Zipur Kodam VI Mulawarman bernama Kapten CZI Sardi.
Kemudian sembilan orang masyarakat sipil yang menjadi korban tewas yaitu Desi dan Wahyu dari Kota Tarakan dan selebihnya warga Apao Iping Kabupaten Malinau dan satu orang belum diketahui identitasnya.
Ia mengatakan, helikopter yang jatuh dan menewaskan 13 orang di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Malinau, membawa logistik dan material bangunan.
"Helikopter itu berangkat dari Kota Tarakan Kalimantan Utara dengan membawa logistik dan material bangunan menuju Pos Lembulan Kampung Latang Kecamatan Bahao Ulu Kabupaten Malinau," katanya.
Ia mengatakan, Helikopter jenis MI17 itu mengangkut 19 penumpang yang terdiri dari enam prajurit TNI AD dan 13 warga sipil yang sebagian besar warga Kabupaten Malinau, untuk mengerjakan pembangunan Pos Perbatasan Indonesia-Malaysia di kecamatan tersebut.
Letkol Inf M Yamin Dano mengemukakan, penumpang yang ikut dalam helikopter itu, 13 orang ditemukan meninggal dunia dan enam orang ditemukan masih selamat.
Komandan Kodim Malinau ini menyebutkan, berdasarkan informasi yang diperoleh penumpang yang ditemukan selamat oleh tim evakuasi masing-masing dua orang dari prajurit TNI AD dan empat warga sipil.
Keenam korban selamat langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Kota Tarakan untuk mendapatkan perawatan medis, katanya.
"Informasi yang kami terima sementara ini, jumlah penumpang yang selamat sebanyak enam orang, dari TNI AD dua orang dan warga sipil sebanyak empat orang," ujar dia.
Mengenai muatan logistik dan material bangunan yang diangkut helikopter naas itu, dia menjelaskan berasal dari Kota untuk keperluan pembangunan pos perbatasan di wilayah itu.
"Adapun penumpang yang ditemukan selamat mengalami luka bakar dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Tarakan," ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Komandan Kodim Malinau Kalimantan Utara Letkol Inf M Yamin Dano yang dihubungi dari Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu, mengatakan empat prajurit TNI AD yang meninggal dunia itu merupakan kru helikopter atas nama Kapten CPN Wahyu Ramdan, Lettu CPN Agung Budiarjo, Lettu CPN Rokhmat dan satu orang anggota Batalion Zipur Kodam VI Mulawarman bernama Kapten CZI Sardi.
Kemudian sembilan orang masyarakat sipil yang menjadi korban tewas yaitu Desi dan Wahyu dari Kota Tarakan dan selebihnya warga Apao Iping Kabupaten Malinau dan satu orang belum diketahui identitasnya.
Ia mengatakan, helikopter yang jatuh dan menewaskan 13 orang di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Malinau, membawa logistik dan material bangunan.
"Helikopter itu berangkat dari Kota Tarakan Kalimantan Utara dengan membawa logistik dan material bangunan menuju Pos Lembulan Kampung Latang Kecamatan Bahao Ulu Kabupaten Malinau," katanya.
Ia mengatakan, Helikopter jenis MI17 itu mengangkut 19 penumpang yang terdiri dari enam prajurit TNI AD dan 13 warga sipil yang sebagian besar warga Kabupaten Malinau, untuk mengerjakan pembangunan Pos Perbatasan Indonesia-Malaysia di kecamatan tersebut.
Letkol Inf M Yamin Dano mengemukakan, penumpang yang ikut dalam helikopter itu, 13 orang ditemukan meninggal dunia dan enam orang ditemukan masih selamat.
Komandan Kodim Malinau ini menyebutkan, berdasarkan informasi yang diperoleh penumpang yang ditemukan selamat oleh tim evakuasi masing-masing dua orang dari prajurit TNI AD dan empat warga sipil.
Keenam korban selamat langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Kota Tarakan untuk mendapatkan perawatan medis, katanya.
"Informasi yang kami terima sementara ini, jumlah penumpang yang selamat sebanyak enam orang, dari TNI AD dua orang dan warga sipil sebanyak empat orang," ujar dia.
Mengenai muatan logistik dan material bangunan yang diangkut helikopter naas itu, dia menjelaskan berasal dari Kota untuk keperluan pembangunan pos perbatasan di wilayah itu.
"Adapun penumpang yang ditemukan selamat mengalami luka bakar dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Tarakan," ujar dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013