Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Timur (BPBD Kaltim) berhasil menuntaskan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), sehingga daerah ini telah memiliki peta dalam mitigasi kebencanaan.

"RPB sudah berhasil kami selesaikan, bahkan uji publik terakhir telah dilakukan November lalu, sehingga saat ini tinggal menunggu Peraturan Gubernur Kaltim untuk penetapan dokumen RPB 2023-2027," ujar Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim M Agus Hari Kesuma di Samarinda, Rabu.

Dokumen RPB tersebut berisi antara lain tentang hasil kajian mengenai peta atau kawasan yang rawan mengalami bencana alam seperti banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan.

Wilayah Kaltim yang rawan banjir meliputi Samarinda, Balikpapan, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Penajam Paser Utara, kemudian ada 20 area yang tergolong rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan di Kaltim.

Agus menjelaskan bahwa rencana penanggulangan bencana mencakup tata kelola pada masa pra-bencana, semasa bencana, dan sesudah bencana, sedangkan kerangka kerja pra-bencana menekankan upaya pengurangan risiko bencana.

Menurut Agus, pengurangan risiko bencana mencakup program pencegahan, pengurangan kerentanan,dan peningkatan ketangguhan dalam menghadapi potensi bencana.

Prinsip dalam kerangka kerja pra-bencana adalah partisipasi multi-pihak, keadilan, kesetaraan, profesional, kemandirian, efisiensi dalam penggunaan sumber daya, tepat sasaran, dan berinvestasi dalam pengurangan risiko bencana.

Di akhir tahun ini, pihaknya juga telah melakukan evaluasi kinerja intern, sehingga ia bersyukur karena hasil evaluasi tergolong baik, sehingga pihaknya harus mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi tersebut agar lebih baik lagi.

Tantangan ke depan, selain melakukan penanganan bencana di Kaltim seperti banjir, tanah longsor, kebakaran lahan, dan lainnya, pihaknya juga lebih menekankan mitigasi bencana untuk meminimalisir risiko ke masyarakat.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan dari berbagai kelompok yang selama ini turut berjibaku membantu bencana, sehingga BPBD Kaltim cukup terbantu dalam penanganan bencana, namun ia juga berharap untuk sama-sama meningkatkan kinerja.

"Dalam mitigasi bencana, ada beberapa titik rawan yang perlu diwaspadai seperti banjir di sejumlah daerah, kebakaran lahan yang tersebar pada 20 titik, dan risiko tanah longsor karena secara topografi, kawasan Kaltim ini rata-rata berbukit, namun kami sudah memiliki dokumen kajian risiko bencana," kata Agus.*

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022