Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Timur melakukan ekspos hasil riset sumber daya budaya di kawasan penyangga Ibu Kota Negara (IKN) agar kekayaan itu tetap lestari dan tidak tergerus modernisasi.

"Ada empat riset yang kami lakukan sepanjang tahun ini, salah satunya adalah kajian tentang sumber daya budaya di kawasan IKN," ujar Kepala Balitbangda Kaltim Fitriansyah saat ekspos itu di Samarinda, Kamis.

Dalam riset mengenai budaya di kawasan IKN ini, lanjutnya, cakupan kawasan yang dikaji terfokus pada dua kabupaten, yakni Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara.

Setidaknya terdapat 10 objek yang dikaji dalam riset ini, yakni manuskrip, tradisi lisan, adat istiadat, ritual khusus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

Hasil kajian yang diekspos, antara lain satu manuskrip silsilah bangsawan Paser, 12 tradisi lisan seperti asal-usul tari-tari tradisional, asal-usul wilayah Pemaluan, cerita Pena dan Najam, menjauhkan ujung tangga dari lantai rumah panggung sebagai penanda pemilik rumah tidak ada di rumah.

Tim juga meneliti sejumlah cagar budaya di PPU, seperti Kompleks Makam Aji Raden, Situs Gua Panglima, Sumur Tujuh, meriam peninggalan Jepang, Makam Tua Mentawir, bekas fondasi pengeboran minyak oleh Belanda, Sumur Jepang, dan Bungker Tekad.

Diteliti pula 55 adat istiadat, seperti upacara naik ayun, upacara mayar sela, pantangan Suku Paser, tapen (cicip makanan/minuman saat ditawari), Festival Buen, pukul gong atau petik gambus untuk peresmian maupun membuka acara, bersih desa, dan tolak bala.

Kemudian ada 18 ritual khusus yang diteliti, antara lain Nondoi, Belian (ritual pengobatan dan niat seseorang), melarung, Benyaru (ritual penyembuhan penyakit), Basipung (ritual pengobatan dan niat seseorang), Teppong Tawar, Buntang (ritual Belian besar satu negeri).

Ditemukan pula 55 pengetahuan tradisional, seperti 14 jenis makanan antara lain deli osi, lopi-lopi, sop tekalo, sayur umbut, enam kerajinan seperti furnitur, akar ulin, serbuk kayu, ukir, piring lidi, sejumlah keterampilan tradisional seperti pembuatan bubu dan lainnya.

Tim, kata Ipit, panggilan akrabnya, juga meneliti 12 teknologi tradisional, seperti pembuatan kapal kayu tradisional, perahu tradisional, atap daun nipah, pembuatan alat musik tradisional, benda tajam sejenis belati, bagang (perangkap ikan) di tengah laut.

Selain kajian sumber daya budaya di kawasan IKN, tiga kajian lain yang diekspos di depan perwakilan Balitbangda kabupaten/kota, para peneliti, dan pihak lain terkait adalah Kajian Persepsi Masyarakat Kaltim Terhadap Pemindahan IKN, Kajian Rencana Induk Kelitbangan, dan Kajian Pembangunan Manusia Berbasis Gender dalam Pembangunan Kaltim.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022