Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pulau Sangalaki, kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Kabupaten Berau, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Muhammad Zaidi, idealnya dijaga 80 personel.

"Saat ini, hanya ada empat petugas dari BKSDA dibantu dua perspnel kepolisian yang berjaga di Pulau Sangalaki. Padahal idealnya, kawasan konservasi Penyu Hijau itu dijaga 80 orang," ungkap MUhammad Zaidi, di Samarinda, Kamis.

Kawasan konservasi Pulau Sangalaki itu memiliki luas 280 hektare.

"Luas kawasan konservasi Pulau Sangalaki termasuk wilayah perairan mencapai 280 hektare namun untuk daratan hanya sekitar 15 hektare," katanya.

"Untuk pendaratan penyu di Pulau Sangalaki sendiri tergantung bulan. Pada bulan tertinggi penyu yang mendarat bisa mencapai lebih seratus namun pada bulan terendah hanya berkisar 15 ekor," ungkap Muhammad Zaidi.

Dia mengakui, pencurian telur punyu di Pulau Sangalaki masih rawan terjadi.

Namun BKSDA, lanjut dia, terus berupaya melakukan sosialisasi bahwa pengamanan kawasan konservasi itu juga tanggung jawab masyarakat.

"Kami terus melakukan sosialisasi baik kepada masyarakat maupun ke pihak terkait agar ikut membantu menjaga Pulau Sangalaki sebagai kawasan konservasi Penyu Hijau sebab tanpa peran serta masyarakat, upaya itu tidak akan berjalan maksimal" ungkap Muhammad Zaidi.

Sementara, Kepala BKSDA Kaltim, Tandya Tjahjana mengungkapkan, telah menjalin kerjasama termasuk kepolisian untuk meminimalisir aksi pencurian telur penyu.

"Beberapa waktu lalu, kami telah bekerjasama dengan Polresta Samarinda dan ternyata cukup efektif menekan penjualan telur penyu yang sebelumnya marak dijual di kawasan Tepian Mahakam. Namun, kami tidak bisa pungkiri, masih ada yang memperjualbelikan telur penyu tersebut," katanya.

"Kami akan terus berupaya melakukan sosialisasi agar masyarakat ikut serta dalam melakukan konservasi, termasuk memberi pemahaman agar tidak lagi mengkonsumsi telur penyu," kata Tandya Tjahjana.   (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013