Samarinda (ANTARA Kaltim) - Yayasan Laras Kalimantan Timur Sabtu, meresmikan rumah singgah bagi pecandu narkoba di Jalan Poros Pampang, Tanah Merah, Samarinda.

Direktur Yayasan Laras, Andi Muhammad Aslam menyatakan pengguna narkotika di Kaltim terhitung tinggi hingga diperlukan rumah singgah yang sekaligus untuk pengobatan para pecandunya.

"Jumlah pengguna narkoba di Kalimantan Timur (Kaltim) sangat tinggi yang mencapai 77.884 orang mulai usia remaja hingga orang tua," katanya.

Menurutnya, jumlah pengguna narkoba di Kaltim yang mencapai 77.884 orang tersebut setara dengan 3,1 persen dari total pengguna narkoba di Indonsia yang sebanyak 5,1 juta orang.

Jumlah pecandu yang mencapai 77.884 orang itu pula sehingga menempatkan Kaltim di posisi ketiga terbanyak sebagai penggunaan narkoba setelah DKI Jakarta dan Provinsi Kepulauan Riau.

Dia juga mengatakan bahwa kendala terbesar dalam integrasi pengguna dan mantan pengguna narkoba ke masyarakat adalah stigma dan diskriminasi dalam keluarga, termasuk oleh lingkungan sekitar terhadap pengguna.

Kondisi ini membuat mantan pengguna menjadi terkucilkan sehingga mereka cenderung melampiaskan uangkapannya di luar rumah. Hal itulah yang menyebabkan mereka bisa kembali lagi menjadi pecandu narkoba.

Di sisi lain, lanjutnya, belum adanya tindak lanjut penjangkauan dan rehabilitasi terhadap pengguna narkoba, khususnya yang berkaitan dengan masalah sosial dan ekonomi, sehinga mereka bisa memiliki kemandirian dan berhenti dari ketergantungan mengkonsumsi narkoba.

Atas sejumlah alasan tersebut, lanjutnya, maka kemudian Yayasan Laras menggagas sebuah program rumah singgah bagi pengguna narkoba, sehingga pihaknya bisa membantu pemerintah dalam mengurangi penyalahgunaan narkoba, apalagi Kaltim berkeinginan mampu zero narkoba 2015.

Dalam mendirikan rumah singgah, katanya, Yayasan Laras telah memiliki sumberdaya manusia yang dapat diandalkan, seperti sudah tersedianya dua dokter, lima konselor VCT, dua konselor adiksi bagi yang ingin konsultasi dan tes sukarela, terdapat dua perawat, satu bidan, dan satu apoteker.

Sedangkan program strategis yang dilakukan dalam rumah singgah milik Laras adalah layanan kesehatan dasar, rehabilitasi sosial, advokasi atau dialog dan kajian kritis, penguatan kapasitas dan lainnya.

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013