Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sutomo Jabir menilai, kecakapan sumber daya manusia (SDM) dan pemenuhan infrastruktur menjadi kunci untuk menyejahterakan masyarakat, sehingga hal ini menjadi penekanan pihaknya dalam pembangunan.

"Produksi pertanian di sejumlah kawasan di Kaltim cukup melimpah, seperti di Kecamatan Karangan, Kenohan, Sangkulirang, Busang, dan lainnya, namun karena minimnya infrastruktur, maka hal ini sia-sia karena kesulitan menyangkut hasil bumi," ujar Jabir di Samarinda, Jumat. 

Akibat infrastruktur yang minim ini, sehingga berdampak pada sulitnya akses, akibat adalah hasil pertanian sulit diangkut ke luar, sedangkan komoditas dari luar harganya menjadi naik tinggi karena biaya angkut yang mahal. 

Pedagang di Samarinda dan Balikpapan, katanya, lebih memilih mendatangkan komoditas pertanian dari Sulawesi Selatan ketimbang dari Kabupaten Kutai Timur, Kutai Barat, dan lainnya karena ongkos dari kabupaten sesama Kaltim relatif lebih tinggi. 

"Sementara jika mendatangkan komoditas dari Sulawesi Selatan baik berupa beras, jagung, gula merah, dan berbagai produk olahan pertanian lainnya, hanya membutuhkan waktu satu malam melalui kapal sehingga harganya bisa ditekan," ujarnya. 

Inilah yang menyebabkan pertanian Kaltim sulit berkembang, karena produksi petani sulit dijual ke luar daerah meski masih satu provinsi, akibat dari belum terpenuhinya infrastruktur dasar, terutama  jalan dan jembatan. 

Faktor lainnya adalah masih SDM yang belum mampu bersaing dengan daerah lain, terutama terkait pemanfaatan teknologi, sehingga pihak terkait diharapkan gencar melakukan pelatihan berbasis kebutuhan masyarakat agar SDM Kaltim memiliki daya saing. (Ghofar/ Adv/ DPRD Kaltim) 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022