Sangatta (ANTARA Kaltim) - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sangatta Kabupaten Kutai Timur Didik Farkhan mengingatkan masyarakat khususnya para pejabat agar mewaspadai semakin marakanya modus penipuan yang mencatut nama pejabat yang akhir-akhir ini semakin marak.

"Modus penipuan pencatut nama pejabat termasuk nama saya dan pejabat Kejari di daerah ini, sering terjadi dan itu jangan dipercaya," kata Didik Farkhan di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, Sabtu.

Menurut Kajari Didik Farkhan, penipuan dengan mencatut nama Kajari dan pejabat di Kejari Sangatta itu, mereka lakukan ketika pihaknya berhasil atau sedang akan mengungkap kasus atau perkara sehingga momen ini dimanfaatkan untuk mencari uang dengan mengatasnamanakan Kajari dan timnya.

Bahkan, katanya, tidak saja nama Kajari yang dicatut, tapi tidak jarang para pejabat lain juga dicatut, seperti Kapolres, Kepala Pengadilan dan hingga bupati. "Inilah yang masyarakat harus waspadai," katanya.

Kajari mengatakan, beberapa hari lalu, oknum penipu tersebut kembali mencatut nama Kepala Seksi Intel (Kasi Intel) Kejari Sangatta dengan mencoba memeras Kepala Inspektorat Kabupaten Kutai Timur Aspul Anwarsyah.

"Kepala Inspektorat Kutai Timur Pak Aspul Anwarsyah nyaris menjadi korban penipuan yang mengaku sebagai Kasi Intel Kejaksaan Sangatta suruhan Kajari, dengan menggunakan nomor handphone baru," katanya.

Penipu tersebut berusaha meyakinkan Kepala Inspektorat kalau nomor tersebut milik Kajari sebagai nomor baru.

"Tetapi syukur beliau langsung menghubungi saya dan saya mengatakan kalau nomor saya tidak pernah berubah dan itu adalah penipuan orang-orang tak bertanggung jawab," katanya.

Dikatakan Kajari, dalam membongkar satu kasus apapun itu, dirinya dan pejabat Kejari tidak pernah melakukan hal tidak terpuji seperti itu.

"Melalui kesempatan ini saya tegaskan nomor saya tetap tidak pernah ganti dan idak pernah meminta apapun pada masyarakat dengan alasan apapun. Modus semacam ini yang dilakukan pelaku rata-rata yang menjadi targetnya adalah pejabat, pengusaha dan keluarga korban yang tersangkut dengan perkara hukum," tegasnya.

Kajari mengatakan, untuk masalah dalam aksi penipuan dengan pencatutan namanya dan pejabat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian (Kapolres) Kutai Timur untuk melacak keberadaan pelaku yang diperkirakan mereka berada di luar daerah luar.

"Kebanyakan pelaku berasal dari luar daerah sehingga sulit untuk menangkapnya, karena dari hasil pelacakan melalui telepon seluler yang digunakan, pelaku ini posisinya ada di luar daerah, makanya sulit ditangkap," ujarnya.

Namun demikian, katanya, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya, jika ada yang mengatasnamakan aparat kejaksaan atau dari instansi penegak hukum lainnya yang meminta sejumlah uang.

"Sebaiknya segera meng-`cross check` kebenarannya," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013