Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Paser mengoptimalkan peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di setiap kecamatan untuk mendeteksi potensi konflik jelang pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 72 desa pada 30 November mendatang.
"Peran FKDM dioptimalkan untuk deteksi potensi konflik, termasuk meredam permasalahan yang timbul di setiap desa,” kata Kepala Badan Kesbangpol Paser, Nonding di Tanah Grogot, Rabu (26/10).
Menurut Nonding ada beberapa hal yang bisa memicu konflik di tengah masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkades serentak, salah satunya saat penetapan daftar pemilih sementara (DPS) dan daftar pemilih tetap (DPT).
“Semua pihak waspada, saat tahapan penetapan DPS dan DPT itu cukup rawan, karena bisa saja mobilisasi massa dan harus diwaspadai,” katanya.
Selain itu, kata dia, massa kampanye juga dinilai rawan terjadi konflik masyarakat terlebih bagi desa yang memiliki dua calon kepala desa.
Oleh karena itu Nonding mengimbau agar netralitas dan integritas penyelenggara pemilihan di tingkat desa dapat dijaga sehingga tidak menimbulkan permasalahan.
Dikemukakannya, FKDM memiliki peran penting dalam mengawasi potensi konflik di setiap desa dikarenakan lebih mengetahui kondisi riil masyarakat di lapangan.
“Peran FKDM sebagai mitra Pemerintah Daerah memelihara kondusifitas di wilayah masing-masing. Karena ini bertepatan dengan Pilkades, kami memberi penekanan agar ini juga menjadi perhatian,” tegasnya.
Nonding menuturkan, dalam pengamanan dan pantauan kondisi keamanan daerah selama pelaksanaan Pilkades tahun ini, pemerintah daerah melibatkan TNI, Polri, Satpol PP, dan perlindungan masyarakat (Linmas).
Pemerintah Kabupaten Paser juga memaksimalkan peran Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (TKPD) guna memastikan pelaksanaan Pilkades berjalan lancar dan aman.
“Tentunya kami punya intelijen-intelijen yang diharapkan dapat memberikan informasi sehingga apa pun informasi yang masuk dapat diwaspadai sejak dini,” ujar Nonding.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Peran FKDM dioptimalkan untuk deteksi potensi konflik, termasuk meredam permasalahan yang timbul di setiap desa,” kata Kepala Badan Kesbangpol Paser, Nonding di Tanah Grogot, Rabu (26/10).
Menurut Nonding ada beberapa hal yang bisa memicu konflik di tengah masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkades serentak, salah satunya saat penetapan daftar pemilih sementara (DPS) dan daftar pemilih tetap (DPT).
“Semua pihak waspada, saat tahapan penetapan DPS dan DPT itu cukup rawan, karena bisa saja mobilisasi massa dan harus diwaspadai,” katanya.
Selain itu, kata dia, massa kampanye juga dinilai rawan terjadi konflik masyarakat terlebih bagi desa yang memiliki dua calon kepala desa.
Oleh karena itu Nonding mengimbau agar netralitas dan integritas penyelenggara pemilihan di tingkat desa dapat dijaga sehingga tidak menimbulkan permasalahan.
Dikemukakannya, FKDM memiliki peran penting dalam mengawasi potensi konflik di setiap desa dikarenakan lebih mengetahui kondisi riil masyarakat di lapangan.
“Peran FKDM sebagai mitra Pemerintah Daerah memelihara kondusifitas di wilayah masing-masing. Karena ini bertepatan dengan Pilkades, kami memberi penekanan agar ini juga menjadi perhatian,” tegasnya.
Nonding menuturkan, dalam pengamanan dan pantauan kondisi keamanan daerah selama pelaksanaan Pilkades tahun ini, pemerintah daerah melibatkan TNI, Polri, Satpol PP, dan perlindungan masyarakat (Linmas).
Pemerintah Kabupaten Paser juga memaksimalkan peran Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Daerah (TKPD) guna memastikan pelaksanaan Pilkades berjalan lancar dan aman.
“Tentunya kami punya intelijen-intelijen yang diharapkan dapat memberikan informasi sehingga apa pun informasi yang masuk dapat diwaspadai sejak dini,” ujar Nonding.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022