Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Setelah eksis selama setahun menggunakan nama Kukar Fashion Art Carnival (KFAC), pada 2013 karnaval peragaan busana dan budaya Kutai Kartanegara itu diubah menjadi Tenggarong Kutai Carnival (TKC).

"KFAC itu terlalu panjang dan tidak ada kata-kata Tenggarong sebagai tempat Fashion Carnival kita ini eksis. Makanya kami sepakat untuk mengganti nama KFAC menjadi TKC," ujar Kapala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar), Sri Wahyuni saat mengumukan perubahan nama tersebut, di tengah workshop peserta carnival, Jumat (11/10) sore.

Dikatakannya, pada Fashion Carnival lainnya di Indonesia selalu menggunakan nama kota untuk penamaan, misalnya Jember Fashion Carnaval (JFC), sehingga kini salah satu kabupaten di Jawa Timur tersebut semakin terkenal dengan adanya peragaan busana carnaval nan meriah tersebut.

Hal itu lah yang mengilhami KFAC untuk berubah menjadi TKC. Menurut Sri, dengan berubah menjadi TKC diharapkan akan semakin mengangkat nama Tenggarong.

Selain itu mengenai kata Kutai ditengah penamaan, Sri menjelaskan bahwa sengaja dipakai karena Kutai telah tersohor dengan keberadaan salah satu kerajaan tertua di Nusantara.

Kemudian, dijelaskan Sri berbicara mengenai sejarah Kaltim, pasti tak terlepas dari dominasi kesultanan Kutai yang wilayah kekuasaannya meliputi tujuh kabupaten kota, yakni Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Barat, Kutai Timur,
Penajam Paser Utara, dan Tenggarong sendiri.

"Untuk itu kita meski bangga dengan Tenggarong dan Kutai, makanya diangkat menjadi nama komunitas ini," ungkapnya disambut teriakan "setuju" dan tepuk tangan anggota TKC.

Dia juga berharap TKC tersebut mampu mendominasi urusan Fashion Carnaval di Kaltim bahkan di Kalimantan.

Rangkaian kegiatan KFAC yang kini enjadi TKC diawali dengan workshop tahap pertama di Pendopo Wakil Bupati Kukar yang berlangsung 23–28 September 2013.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Workshop kedua pada 7–12 Oktober 2013 di tempat yang sama. Konsultan untuk Workshop tahun ini dari Jember Fashion Carnaval
(JFC) yang juga konsultan KFAC pada tahun 2012.

Sedangkan Carnival On The Street yang merupakan puncak kegiatan TKC akan dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2013, mulai di halaman kantor Bupati Kukar.


Pesona Budaya

TKC merupakan salah satu bagian yang menjadi ikon dari Festival Kota Raja (FKR), guna memeriahkan hari jadi kota Tenggarong. KFAC pada 2012 mampu menyedot perhatian publik.

Pada 2013, TKC bertemakan "Magic of Kutai Kartanegara" dengan sub tema kostum yaitu Anggrek, Belian dan Seraung.

Sri mengatakan, dengan tema tersebut pihaknya mencoba mengeksplorasi tentang pesona budaya dan alam Kukar.

Sementara para instruktur  workshop dari JFC menyampaikan materi-materi yang berhubungan dengan carnival sekaligus mempraktekkan langsung kepada para peserta.

Materi workshop yang disampaikan meliputi "general preview carnival" yaitu pengetahuan tentang sejarah carnival, "fashion knowledge" yaitu pembelajaran tentang dasar peragaan busana dan teori kostum. Selain itu juga diajarkan "fashion design" dan "fashion runway and dance" yaitu pengenalan dasar cara berjalan dan bergaya, serta diajarkan ekspresi dan koreografi tarian saat tampil.

"Setelah mengikuti workshop para peserta akan mempunyai keahlian dan kreativitas untuk membuat kostum sendiri sekaligus memperagakannya pada Carnival On The Street nantinya," harap Sri.

Hingga Jumat (11/10) sore, menurut Sri kemajuan workshop TKC sudah mencapai 70 persen. Hal tersebut karena umumnya peserta telah menyelesaikan kostum yang mereka buat.

"Sekarang tinggal pemantapan khususnya koreografi sebagai persiapan tampil pada 26 Oktober nanti," katanya. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013