Nunukan (ANTARA Kaltim) - Ratusan penumpang yang akan mudik Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah telantar karena ketinggalan kapal yang berangkat, tujuan Parepare Sulawesi Selatan di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (9/10).

Arman, seorang agen penumpang di Kabupaten Nunukan, Kamis, mengakui banyaknya penumpang yang sebagian besar warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Bagian Sabah Malaysia.

Ia mengungkapkan, penumpang yang baru tiba dari Tawau Malaysia pada Rabu (9/10) diperkirakan belum ada yang sempat naik kapal KM Thalia yang berlayar ke Parepare, Sulawesi Selatan.

Sebab, kata dia, jumlah penumpang TKI yang tiba selama dua hari Senin dan Selasa dengan tujuan akan melaksanakan lebaran bersama keluarganya di kampung halaman.

Bahkan Arman memperkirakan, penumpang yang masih tertinggal atau tidak sempat pulang kampung pada pemberangkatan KM Thalia tersebut hampir 1.000 orang.

Perkiraannya itu, lanjut dia, menghitung jumlah penumpang dari tujuh kapal angkutan resmi Nunukan-Tawau yang tiba pada hari bertepatan pemberangkatan KM Thalia minimal 150 orang setiap kapal.

Besarnya penumpang yang terlantar itu juga dibenarkan seorang buruh Pelabuhan Internbasional dan Domestik Tunon Taka bernama Bahar. Ia mengatakan, wajar jika banyak penumpang yang tertinggal karena KM Thalia pemberangkatannya dipercepat berhubung penumpangnya telah melebihi kapasitas.

Bahar mengatakan, KM Thalia diberangkatkan pada pukul 17.00 Wita dan sejak pukul 15.00 Wita telah dilarang menaikkan penumpang maupun barang bawaan TKI.

"Penumpang yang tidak berangkat hari ini (Rabu), terpaksa menunggu pemberangkatan KM Cattleya pada Sabtu malam (13/10) yang baru tiba di Nunukan pada Jumat (11/10)," katanya.

Namun dengan memperhatikan tingginya mobilsasi penumpang dari Sabah Malaysia maka diperkirakan akan banyak penumpang yang masih harus tertinggal akibat tidak adanya armada kapal milik PT Pelni sebelum Hari Raya Idul Adha.

"Kalau dihitung-hitung dipastikan banyak penumpang nanti yang tidak sempat Lebaran di kampungnya. Yang tersisa saja hari ini (Rabu) hampir ribuan ditambah lagi kedatangan pada Kamis dan Jumat maka jumlahnya bisa mencapai minimal tiga ribuan," ujar Bahar.

Hal senada disampaikan Pelda Izaak, anggota kepolisian Sektor Pelabuhan, Kamis bahwa kondisi seperti ini setiap tahun menjelang lebaran.

Ia juga memperkirakan akan banyak penumpang yang "terlantar" lagi karena armada kapal penumpang yang tidak mampu mengangkut disebabkan hanya dua armada kapal milik swasta yang beroperasi.

"Masalahnya sekarang adalah tidak adanya kapal Pelni yang beroperasi sebelum Lebaran (Idul Adha). Jadi kemungkinan besar akan banyak penumpang yang tidak bisa berangkat," ucap dia. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013