Sangatta (ANTARA Kaltim) - Ketua Umum Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani), Isran Noor, memprediksi target surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014 sulit dicapai jika sarana dan prasarana infrastruktur pertanian belum tersedia.

"Saya melihat target surplur sebesar 10 juta ton 2014 agak sulit dicapai, karena memang sarana dan prasarana infrastruktur belum disiapkan oleh pemerintah mulai pusat sampai ke daerah," kata Isran Noor yang juga Bupati Kutai Timur Kaltim di Sangatta, Kutai Timur, Kamis.

Meski demikian, Isran Noor yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) mengatakan, Apkasi dan Perhiptani sangat mendukung Pemerintah dalam mencapai target surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014.

"Tetapi jujur saya katakan sulit dicapai, karena sarana dan prasarana infrastruktur jalan dan juga seperti jaringan irigasi belum disiapkan oleh pemerintah mulai dari pusat sampai ke daerah," ujarnya.

Isran Noor mengatakan, Indonesia belum bisa surplus beras 10 juta ton pada 2014 jika kondisi irigasi banyak yang rusak, terutama irigasi penghasil beras yang ada di daerah pula Jawa dan sebagian daerah Sulawesi Selatan.

Seperti diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menargetkan surplus beras 10 juta ton pada 2014 harus bisa tercapai.

Untuk mencapai target itu pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian berjanji akan memperbaiki irigasi-irigasi yang rusak untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.

Menurut Mentan, kalau irigasi baik maka diperkirakan Indonesia akan kelebihan produksi 9,1 juta ton beras dan sisanya dicapai dengan peningkatan produksi, baik dengan pola intensifikasi maupun ekstensifikasi.

Diakui Mentan, jika 52 persen irigasi saat ini dalam kondisi yang rusak, dan dibutuhkan anggaran sekitar Rp21 triliun untuk melakukan perbaikan jaringan irigasi yang rusak.

Dari jumlah Rp21 triliun itu, hanya Rp3 triliun yang menjadi kewenangan Kementerian Pertanian, untuk penanganan jaringan irigasi tersier. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013