Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 30 mahasiswa Kalimantan Timur yang kini sedang belajar di Sekolah Tinggi Transportasi Darat Cibinong, Jawa Barat, jurusan perkerataapian bila lulus langsung dipekerjakan dalam pembangunan rel kereta api di daerah itu.

"Pemprov Kaltim sudah bekerja sama dengan PT Kalimantan Rail dan Ras Al-Khaima untuk membangun rel kereta api, sebagai persiapan itulah Kaltim perlu tenaga profesional untuk jangka panjang," ujar Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kaltim Mahmud Samsul Hadi di Samarinda, Rabu.

Saat ini ke 30 mahasiswa itu sedang menjalani perkulihaan di STTD mulai September lalu, diharapkan mereka dapat menuntaskan pendidikan pada tiga tahun ke depan atau hingga sampai Diploma Tiga (D3).

Diharapkan setelah lulus dari STTD, mereka dapat menguasai ilmu perkeretapaian sehingga dalam jangka panjang, Pemprov Kaltim memiliki tenaga profesional yang diharapkan mampu mengelola kereta api itu dengan baik.

Mereka mendapat beasiswa dari Pemprov Kaltim melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang, sehingga diharapkan setelah lulus bisa bekerja untuk kemajuan dan pembangunan di Provinsi Kaltim.

Rel kereta api itu akan melintasi di tiga kabupaten di Kaltim, yakni Kutai Barat, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU) sehingga 30 mahasiswa yang sudah di STTD Cibinong berasal dari tiga kabupaten itu, namun demikian, ada beberapa mahasiswa dari Samarinda karena saat tes ada beberapa yang tidak memenuhi persyaratan.

Menurutnya, semua lulusan SLTA yang telah dikuliahkan Pemprov Kaltim di STTD itu mengambil jurusan perkeretaapian, sementara biayanya ditanggung oleh Pemprov Kaltim alias mendapat beasiswa penuh.

Panjang rel kereta api di Kaltim mencapai 160 km yang akan bersambung hingga ke Kalteng dengan panjang 90 km, sehingga total rel kereta api yang dibangun Kalimantan Rail akan mencapai 250 kilometer.

Pembangunan rel kereta api akan dimulai dari Puruk Tahu, Muara Tuhuk, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan akan berakhir di Kota Balikpapan, Kaltim.

Pada tahap awal, kereta api itu hanya untuk angkutan batu bara, selanjutnya akan digunakan untuk angkutan hasil perkebunan, dan seiring dengan perjalanan waktu dan ramainya Kaltim, maka dapat digunakan untuk angkutan orang dan barang.

"Program ini untuk pembangunan dalam jangka panjang, makanya Pemprov Kaltim sampai menyekolahkan 30 orang agar dapat mengelola secara profesional. Apabila dalam perjalanannya nanti masih dibutuhkan tenaga ahli lagi, maka bisa saja akan ada beberapa pelajar yang direkrut untuk dikuliahkan di jurusan perkeretaapian," kata Mahmud. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013