Pertamina Patra Niaga menanam seribu bibit bakau (Rhyzopora mucronata) di kawasan Margomulyo, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sehingga sejak 2016 hingga saat ini, pihaknya menanam enam ribu lebih bibit mangrove di area itu.
“Ini upaya kami untuk meningkatkan fungsi kawasan mangrove Margomulyo, juga bentuk dukungan kami pada kesepakatan Coaltrans Asia 2022,” kata Penjabat Sementara Manager CSR Pertamina Patra Niaga Pusat Joevan di Balikpapan, Senin (10/10).
Dia menjelaskan dengan menanam mangrove berarti menambah jumlah tanaman yang mampu menyerap emisi karbon dari atmosfer.
Bila kelak besar, katanya, mangrove juga menjadi penahan gelombang dan abrasi pantai, menciptakan kawasan yang kaya nutrisi sehingga juga menjadi tempat pemijahan ikan dan berbagai jenis biota laut secara alami.
“Sementara keteduhannya juga menjadikan mangrove tempat wisata,” lanjut Joevan.
Bahkan di tempat tertentu, katanya, ada hidup Nasalis larvatus alias bekantan, kera berwarnya oranye yang jantannya berhidung besar, yang hidupnya terutama dari makan buah dan daun-daun rambai laut (Avicennia sp), satu jenis mangrove di dalam barisan hutan pesisir pantai itu.
Kawasan mangrove seluas 40 hektare ini juga menjadi tempat hidup burung-burung, antara lain elang yang berpatroli di atas hutan.
Juru Bicara Patra Niaga Kalimantan Susanto Satria menambahkan penanaman seribu bibit bakau ini juga bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan pada masyarakat dan lingkungan.
Kawasan mangrove Margomulyo ada di Jalan AMD RT 42, di belakang SMA Negeri 8 Balikpapan. Jalan masuk menuju kawasan itu ada di samping gedung sekolah tersebut.
Karena lokasinya itu, para siswa SMAN 8 memiliki kegiatan ekstrakurikuler menanam dan memelihara mangrove di belakang sekolah mereka.
Mangrove Margomulyo juga tak sampai lima kilometer jaraknya dari kilang Pertamina Balikpapan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022