Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Tanah Grogot  Kabupaten Paser dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan jumlah  pasien rawat inap.  Sehingga ruang instalasi gawat darurat (IGD) terjadi penumpukan pasien baru  yang  menunggu  antrean masuk ke ruang rawat inap.
 

"Karena ruang rawat inap penuh,  maka pasien baru di IGD  harus menunggu antrean  pasien lain di ruang rawat inap  pulang, menunggunya bisa sehari," kata Humas RSUD Panglima Sebaya dr. Hadiwijaya, Rabu (21/9).

Ia menjelaskan  normalnya rata rata pasien rawat inap setiap bulan jumlahnya sekitar seribuan  tetapi  dua bulan terakhir mengalami peningkatan.

Menurutnya, pada Agustus lalu tercatat  1.727 pasien rawat inap.  Sementara sampai  20 September  berkurang menjadi  1.160 pasien,  namun jumlah  ini masih terbilang tinggi dibanding  bulan-bulan sebelumnya..

Melihat kondisi demikian, lanjut Hadiwijaya, pihak RSUD  memprioritaskan pasien yang benar-benar perlu  penanganan darurat di  IGD.

"Jika masih bisa ditangani atau tidak perlu penanganan darurat,  pasien bisa diarahkan ke klinik atau  rawat jalan saja, " kata dia.

Hadiwijaya menegaskan  bahwa  pihaknya tidak menolak pasien baru yang datang ke IGD akibat ruangan penuh

Ia menegaskan, tidak ada batasan untuk menerima  pasien di IGD.  Sesuai namanya yaitu ruang darurat, seberapa pun  banyaknya  pasien datang, rumah sakit akan menampung pasien yang memerlukan tindakan darurat, silahkan datang ke IGD," katanya.

Untuk mengatasi kondisi di IGD, tambah dia, pihak rumah sakit telah memfungsikan ruangan yang berada di lantai dua sebagai ruang rawat inap.  Ruangan tersebut adalah ruang transisi sambil menunggu ada pasien di ruang rawat inap pulang.

"Kami yang di rumah sakit mengatur ruangan. Kami upayakan buka satu ruangan di atas yang tidak pernah ditempati digunakan untuk pasien," tuturnya.

Bahkan, kata Hadiwijaya, ruangan yang tidak terpakai seperti ruang infeksi dan ruang nifas pun difungsikan sebagai ruang transisi .

Meski ruangan tersebut baru dibuka, Hadiwijaya memastikan semua peralatan dan sarana serta pelayanan tidak berubah, artinya sesuai standar pelayanan di ruang rawat inap.

"Kami minta masyarakat bersabar karena jumlah pasien yang banyak, kadang-kadang satu ruangan melebihi kapasitas," kata Hadiwijaya.

 

 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022