Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Paser menyusun peta potensi daerah dengan menggandeng tenaga ahli dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
"Penyusunan peta potensi daerah merupakan bagian dari Rencana Umum Penanaman Modal (RPUM) yang bertujuan untuk mengetahui potensi investasi di Kabupaten Paser, " kata Kepala DPMPTSP Paser, Totok Ifrianto usai rapat pra penyusunan peta potensi di Kantor DPMPTSP, Kamis (15/9).
Dia mengatakan, dari peta potensi tersebut akan diketahui apa potensi dasar yang dominan supaya bisa dijual ke para investor.
Menurut Totok sering kali calon investor berniat berinvestasi di Kabupaten Paser tetapi tidak terealisasi dikarenakan Pemerintah Daerah tidak memiliki data akurat mengenai potensi investasi.
"Saat investor datang menanyakan apa potensi investasi di sini, karena tidak ada data, mereka tidak jadi berinvestasi," ucapnya.
Oleh karena itu dalam penyusunan peta potensi, lanjut Totok, Pemkab Paser dan pihak tenaga ahli Unmul akan fokus pada potensi investasi non tambang.
"Karena investasi di sektor pertambangan sudah jelas dan sudah berjalan. Apalagi perizinan tambang bukan wewenang Pemerintah Daerah lagi," ujarnya.
Sementara Tenaga Ahli dari Unit Layanan Strategis (ULS) Pengembangan Sumber Daya Lokal dan Kawasan (Pasdaloka) Universitas Mulawarman , M. Iqbal menyebutkan saat ini Kabupaten Paser belum memiliki gambaran komprehensif tentang potensi investasi.
"Ibarat warung, Kabupaten Paser belum punya menu yang ingin dijual. Saat ini akan kita susun menu-menu itu yang bisa dijual untuk menarik para investor," ucapnya.
Menurut Iqbal investasi banyak mendatangkan manfaat bagi pemerintah daerah antara lain peningkatan pendapatan, penerimaan pajak, membuka lapangan usaha, dan mengurangi beban pemerintah.
Iqbal menjelaskan, untuk menyusun peta potensi daerah DPMPTSP Paser dan ULS Pasdaloka Unmul akan melakukan pengumpulan data dari seluruh perangkat daerah dan masyarakat hingga observasi lapangan.
"Data yang diperoleh akan diolah dan disusun. Hasilnya nanti menggambarkan peta potensi Kabupaten Paser, kemudian akan diseminarkan," katanya.
Iqbal menambahkan, diperkirakan penyusunan peta potensi selesai dalam tiga bulan yakni di akhir November 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Penyusunan peta potensi daerah merupakan bagian dari Rencana Umum Penanaman Modal (RPUM) yang bertujuan untuk mengetahui potensi investasi di Kabupaten Paser, " kata Kepala DPMPTSP Paser, Totok Ifrianto usai rapat pra penyusunan peta potensi di Kantor DPMPTSP, Kamis (15/9).
Dia mengatakan, dari peta potensi tersebut akan diketahui apa potensi dasar yang dominan supaya bisa dijual ke para investor.
Menurut Totok sering kali calon investor berniat berinvestasi di Kabupaten Paser tetapi tidak terealisasi dikarenakan Pemerintah Daerah tidak memiliki data akurat mengenai potensi investasi.
"Saat investor datang menanyakan apa potensi investasi di sini, karena tidak ada data, mereka tidak jadi berinvestasi," ucapnya.
Oleh karena itu dalam penyusunan peta potensi, lanjut Totok, Pemkab Paser dan pihak tenaga ahli Unmul akan fokus pada potensi investasi non tambang.
"Karena investasi di sektor pertambangan sudah jelas dan sudah berjalan. Apalagi perizinan tambang bukan wewenang Pemerintah Daerah lagi," ujarnya.
Sementara Tenaga Ahli dari Unit Layanan Strategis (ULS) Pengembangan Sumber Daya Lokal dan Kawasan (Pasdaloka) Universitas Mulawarman , M. Iqbal menyebutkan saat ini Kabupaten Paser belum memiliki gambaran komprehensif tentang potensi investasi.
"Ibarat warung, Kabupaten Paser belum punya menu yang ingin dijual. Saat ini akan kita susun menu-menu itu yang bisa dijual untuk menarik para investor," ucapnya.
Menurut Iqbal investasi banyak mendatangkan manfaat bagi pemerintah daerah antara lain peningkatan pendapatan, penerimaan pajak, membuka lapangan usaha, dan mengurangi beban pemerintah.
Iqbal menjelaskan, untuk menyusun peta potensi daerah DPMPTSP Paser dan ULS Pasdaloka Unmul akan melakukan pengumpulan data dari seluruh perangkat daerah dan masyarakat hingga observasi lapangan.
"Data yang diperoleh akan diolah dan disusun. Hasilnya nanti menggambarkan peta potensi Kabupaten Paser, kemudian akan diseminarkan," katanya.
Iqbal menambahkan, diperkirakan penyusunan peta potensi selesai dalam tiga bulan yakni di akhir November 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022