Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur berencana menggelar pasar murah untuk cegah inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga BBM menurut Kepala Diskukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara, Kuncoro di Penajam, Rabu, dipastikan akan mempengaruhi harga kebutuhan bahan pokok.
Antisipasi dampak kenaikan harga BBM bakal digelar pasar murah dengan sasaran masyarakat kurang mampu di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu.
Pasar murah salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara untuk meringankan beban pengeluaran warga kurang mampu.
Pasar murah akan digelar Diskukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik atau Bulog.
Kendati belum terjadi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok sampai saat ini tetap mengambil langkah antisipasi dan melakukan pemantauan.
Kabupaten Penajam Paser Utara bukan daerah penghasil, sehingga kebutuhan bahan pokok didatangkan dari luar daerah yang membutuhkan biaya angkut.
"Sejumlah bahan pokok seperti bawang merah dan bawang putih dari luar daerah, jadi ada ongkos angkut dapat memicu kenaikan harga," jelas dia.
Pemerintah pusat pada Sabtu (3/9) mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, harga Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, serta harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Diprediksi harga kebutuhan bahan pokok yang berpotensi mengalami kenaikan di antaranya beras, minyak goreng, daging, gula, serta sejumlah komoditi sayur mayur dan bumbu dapur.
"Kami akan adakan pasar murah dalam waktu dekat, diharapkan bisa ringankan bebas warga dengan kenaikan harga BBM," ujar Kuncoro.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022