Samarinda (ANTARA Kaltim)- Ketua Komisi III DPRD Kaltim Dahri Yasin berpendapat, jika ingin mengurai kemacetan di Samarinda, pemerintah kota harusnya sudah mulai memikirkan membuat jalan satu arah, mengingat di setiap sudut jalan utama macet telah menjadi pemandangan jamak.

“Sudah waktunya Pemkot Samarinda mengambil  langkah nyata untuk membenahi Samarinda. Mulai dulu dengan jalan satu arah, sebelum fly over dan jalan tol selesai pengerjaannya. Lihat ibu kota provinsi Kaltim ini. Dimana-mana ada traffic light (lampu merah). Hal itu juga perlu diatur. Jika ingin bagus kota kita ini harus menggunakan satu arah, saya yakin itu,” ungkap Dahri Yasin.

Politisi dari Partai Golkar ini juga mengatakan banyak hal yang harus dilakukan untuk membenahi Samarinda, bukan hanya pengaturan lalu lintas berkendara saja. Poin penting lainnya adalah wali kota harus legowo menerima balai kota pindah ke Samarinda Seberang. Cukup Pemerintah Provinsi yang tetap ditempat.

“Pengembangan kota itu perlu. Kita lihat masa depan kota ini. Pemkot harus pindah. Tiba waktunya Samarinda dibangun dengan baik, dengan sentuhan estetika yang tinggi. Coba bayangkan jika Samarinda memiliki jembatan yang cantik, bernilai seni tinggi yang dapat mengundang orang datang ke Kaltim. Itu impian saya untuk Samarinda, dan masyarakat menunggu itu,” ucap legislator asal daerah pemilihan Samarinda ini.

Lebih lanjut ia menerangkan Samarinda juga harus disiapkan dan dimatangkan untuk menjadi kawasan ekonomi kerakyatan. Pasar pagi misalnya harus ditata dengan cantik karena tolok ukur maju-tidaknya suatu daerah dapat diukur dari pasar tradisionalnya.

“Kita harus bangga memiliki sumber kekayaan alam. Renungkan saja, sungai kita yang membentang dan kita banggakan itu jika diolah sedemikian rupa bisa menjadi magnet kunjungan wisata. Itu jika semua pihak mendukungnya. Satu lagi tidak usah pakai studi banding jika ingin memajukan kota. Yang perlu pembinaan di masyarakat, budayanya diubah dan ini tanggung jawab pemkot,” ujar Dahri.

Budaya di sini ia maksudkan mental masyarakat yang acuh dan jorok terhadap lingkungan, bangun kembali gotong royong pembersihan lingkungan setiap minggunya, gunakan pendekatan yang baik kemasyarakat.

“Masyarakat pasti mau untuk tertib jika menginginkan kotanya cantik, Pemkot harus pro aktif, seperti pembinaan kaki lima, mereka harus dirangkul jangan dibuat seperti musuh.

Untuk ke depan Pemkot Samarinda juga harus lebih memikirkan jangka panjang efek dari pembangunan, harus development sustainable masalah infrastruktur jalan, butuh keseriusan  dan kesungguhan untuk membangun, perhatikan semua aspek, jangan hanya semenisasi, namun parit dan kecantikan kotanya tidak diperhatikan,” contoh Dahri. (Humas DPRD Kaltim/adv/dit/dhi/met)
 




Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013