Grab, penyedia jasa transportasi daring dan OVO, penyedia jasa pembayaran digital, bergabung untuk menyediakan layanan terpadu bagi yang ingin memulai ataupun sudah menjalankan usaha dari tahapan mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
 

“Kami perkenalkan @GrabMerchantID,” kata President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata awal pekan ini.

Dalam siaran persnya, Kramadibrata menjelaskan, @GrabMerchantID adalah aplikasi dan juga portal informasi satu pintu untuk UMKM.

Aplikasi ini memberikan akses ke konsumen, menyediakan informasi tentang izin-izin yang diperlukan untuk usaha, dan sertifikasi, baik sertifikasi produk maupun sertifikat keahlian.

“Yang juga sangat penting, akses kepada modal,” tegas Kramadibrata.

Dengan demikian, Grab dan OVO berharap dapat mendukung upaya pemerintah menciptakan banyak pelaku UMKM baru dan mempercepat adopsi digital pelaku usaha.

Diketahui, di Indonesia akses ke modal usaha, kejelasan mengenai izin dan regulasi serta akses ke konsumen masih menjadi tiga kendala utama dalam mendirikan usaha baru atau bagi para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha.

“Tentu ada bank yang mau menyalurkan dananya untuk modal. Namun seringkali bank meminta syarat yang tidak bisa dipenuhi para pelaku UMKM,” kata Budi Kerta, pengusaha pemilik warung jamu seduh di Km 5 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan.

Syarat dari bank selain berkenaan dengan bunga, masa waktu pembayaran, hingga syarat seperti jaminan, kerap kali tidak masuk dalam perhitungan bisnis, terutama sekali usaha mikro dan kecil.

Dengan GrabMerchant, ketiga masalah tersebut coba diurai dan ditawarkan solusinya. Para pengusaha tinggal memilih mau memulai dari mana.

“Saya memilih mulai dari meningkatkan jumlah pelanggan dulu,” kata Esa, jurnalis yang dalam waktu senggang membuat dan berjualan kue dan berbagai jenis makanan. Ia berharap GrabMerchant memberi kesempatan produknya dikenal lebih luas.

Dalam banyak kesempatan pemerintah menyampaikan, digitalisasi UMKM menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi nasional.

Hingga kini sudah 19 juta pengusaha UMKM yang memanfaatkan fasilitas digital untuk menjalankan usahanya, naik lebih dari 2 kali lipat dari 8 juta pengusaha di tahun 2020.

“Kami mendukung target pemerintah untuk mencapai 30 juta UMKM terdigitalisasi di tahun 2024,” kata Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Ia mengungakapkan, sejak awal wabah COVID-19 hingga Mei 2022 lalu, sudah lebih 2 juta UMKM didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO.

Dalam rilis bersama Grab dan OVO, Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengatakan Pemerintah terus mendorong UMKM untuk terhubung ke dalam ekosistem digital agar bisa memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang Rp4500 triliun pada tahun 2030.

“Semoga semakin banyak pihak seperti Grab dan OVO yang memiliki komitmen berkelanjutan untuk mewujudkan transformasi digital bagi UMKM kita,” ucap Menteri Teten.

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki ingin platform digital terus melahirkan pengusaha-pengusaha baru. (ANTARA/HO-grabmerchant) (ANTARA/HO-grabmerchant)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022