Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) mengapresiasi langkah Pemkab Berau, Kaltim, dalam promosi investasi pariwisata kepada investor potensi baik tingkat nasional maupun global, karena provinsi ini telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Beberapa hari lalu Pemkab Berau mengekspos model bisnis ekowisata berkelanjutan untuk Pulau Kaniungan Besar dan Teluk Sumbang dengan nilai investasi diperkirakan Rp41 miliar. Ekspos dilakukan di Bali," ujar Kepala BI Kaltim Ricky Perdana Gozali dalam rilisnya di Samarinda, Selasa.
Ekspos dalam rangkaian 'The Regional Invesment Forum of East Kalimantan' ini dilakukan juga untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Provinsi Kaltim
Regional Investment Forum merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Regional Investor Relations Unit (RIRU) Kaltim untuk mempromosikan proyek investasi strategis kepada investor potensial.
Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Kaltim Isran Noor dan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Investasi, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Pemprov Kaltim dan Bali, sejumlah duta besar, konsulat jendral, para pelaku usaha, dan investor.
Ricky mengatakan, perekonomian Kaltim bergerak positif sejak 4 triwulan terakhir dan tercatat tumbuh sebesar 1,85 persen pada triwulan dua tahun 2022.
Pertumbuhan ekonomi ini terjadi seiring dengan melandainya kasus COVID-19, termasuk mulai pulihnya permintaan domestik dan global serta harga komoditas yang berada di level tinggi.
Kinerja investasi Kaltim baik berupa Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga mengalami pertumbuhan signifikan, yakni masing-masing sebesar 236,98 persen (yoy) dan 158,90 persen (yoy).
Provinsi Kaltim, kata Ricky, secara nasional menempati urutan ke-4 dengan realisasi PMA terbesar dan urutan ke-12 untuk realisasi PMDN terbesar se-Indonesia.
Selain itu, katanya, penetapan Provinsi Kaltim sebagai IKN juga mendukung iklim investasi di daerah ini menjadi semakin kondusif, sehingga hal ini juga potensial membuka peluang investasi bagi daerah sekitarnya.
"Sedangkan dalam Regional Investment Forum di Bali tersebut mengangkat tema 'The Marvelous Coastal Area and Outer Islands of Berau Regency'. Dalam kesempatan itu dilakukan promosi berbagai potensi pariwisata di Kaltim, khususnya Kabupaten Berau," ujar Ricky.
Terdapat empat investor dari Samudera Indonesia, Nawacita Pariwisata Indonesia, Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), dan Indonesian Nation Shipowners Association (INSA) yang tertarik berinvestasi di bidang infrastruktur, pengembangan eco tourism, dan fasilitas penunjang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Beberapa hari lalu Pemkab Berau mengekspos model bisnis ekowisata berkelanjutan untuk Pulau Kaniungan Besar dan Teluk Sumbang dengan nilai investasi diperkirakan Rp41 miliar. Ekspos dilakukan di Bali," ujar Kepala BI Kaltim Ricky Perdana Gozali dalam rilisnya di Samarinda, Selasa.
Ekspos dalam rangkaian 'The Regional Invesment Forum of East Kalimantan' ini dilakukan juga untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Provinsi Kaltim
Regional Investment Forum merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Regional Investor Relations Unit (RIRU) Kaltim untuk mempromosikan proyek investasi strategis kepada investor potensial.
Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Kaltim Isran Noor dan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Investasi, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Pemprov Kaltim dan Bali, sejumlah duta besar, konsulat jendral, para pelaku usaha, dan investor.
Ricky mengatakan, perekonomian Kaltim bergerak positif sejak 4 triwulan terakhir dan tercatat tumbuh sebesar 1,85 persen pada triwulan dua tahun 2022.
Pertumbuhan ekonomi ini terjadi seiring dengan melandainya kasus COVID-19, termasuk mulai pulihnya permintaan domestik dan global serta harga komoditas yang berada di level tinggi.
Kinerja investasi Kaltim baik berupa Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga mengalami pertumbuhan signifikan, yakni masing-masing sebesar 236,98 persen (yoy) dan 158,90 persen (yoy).
Provinsi Kaltim, kata Ricky, secara nasional menempati urutan ke-4 dengan realisasi PMA terbesar dan urutan ke-12 untuk realisasi PMDN terbesar se-Indonesia.
Selain itu, katanya, penetapan Provinsi Kaltim sebagai IKN juga mendukung iklim investasi di daerah ini menjadi semakin kondusif, sehingga hal ini juga potensial membuka peluang investasi bagi daerah sekitarnya.
"Sedangkan dalam Regional Investment Forum di Bali tersebut mengangkat tema 'The Marvelous Coastal Area and Outer Islands of Berau Regency'. Dalam kesempatan itu dilakukan promosi berbagai potensi pariwisata di Kaltim, khususnya Kabupaten Berau," ujar Ricky.
Terdapat empat investor dari Samudera Indonesia, Nawacita Pariwisata Indonesia, Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), dan Indonesian Nation Shipowners Association (INSA) yang tertarik berinvestasi di bidang infrastruktur, pengembangan eco tourism, dan fasilitas penunjang lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022