Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur mencermati indikasi adanya politik uang di kabupaten tersebut dalam menghadapi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim.

Komisioner Bawaslu Kaltim, Saipul Bahtiar, Senin, menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kutai Timur terkait penanganan kasus dugaan politik uang di daerah itu.

"Kami terus berkoordinasi dengan Panwaslu Kutai Timur dan meminta agar terus mendalami kasus itu," ujar Saipul Bahtiar.

Dugaan politik uang itu terungkap setelah warga memperoleh undangan gerak jalan santai namun di balik undangan tersebut terdapat sejumlah uang dan gambar salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

"Ada undangan gerak jalan santai yang akan berlangsung akhir September 2013, tetapi di balik undangan tersebut terdapat nama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tertentu serta sejumlah uang. Jadi, kami meminta agar Panwaslu Kutai Timur mendalaminya. Jika memang terbukti, masalah itu bisa dimasukkan dalam ranah pidana dan pelakunya diancam penjara serta denda," kata Saipul Bahtiar.

Namun, Bawaslu Kaltim, kata dia, belum bisa memastikan apakah temuan tersebut masuk dalam pelanggaran pilkada atau tidak.

"Temuan itu masih terus didalami dan Paswaslu Kutai Timur masih terus meminta keterangan dari pihak-pihak terkait sehingga kami belum bisa memastikan apakah temuan itu masuk kategori pelanggaran atau tidak. Namun, jika memang buktinya kuat, tidak hanya pelanggaran pilkada tetapi juga bisa dijerat pidana," ujar Saipul Bahtiar.

Selain temuan dugaan politik uang di Kabupaten Kutai Timur, Bawaslu Kaltim, lanjut Saipul Bahtiar selama masa tenang juga banyak menerima laporan terkait pelanggaran alat peraga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2013-2018.

"Namun, pelanggaran tersebut sudah kami tindaklanjuti melalui koordinasi dengan seluruh panwaslu di kabupaten/kota untuk menertibkan alat peraga kampanye bersama instansi terkait dan tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Tapi secara umum, masa tenang lancar walaupun memang ada sedikit aporan dari masyarakat terkait pelanggaran yang dilakukan tim sukses pasangan calon," ungkapnya.

Komisioner Bawaslu Kaltim itu meminta seluruh pasangan calon agar tetap mentaati aturan demi suksesnya penyelenggaran pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.

"Tentunya, masyarakat berharap pilkada ini akan melahirkan pemimpin Kaltim melalui proses yang jujur dan adil. Jadi, kami meminta agar semua pasangan calon memenuhi harapan masyarakat itu dengan melaksanakan proses pilkada tanpa melakukan pelanggaran apalagi berbuat curang," kata Saipul Bahtiar.   (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013